Friday, April 3, 2020

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEGIATAN SEMINAR LEKSIKOGRAFI


BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk berkembang. Dengan begitu, manusia hendaknya menanamkan jiwa yang selalu ingin tahu agar daya pemahaman dan wawasannya tentang suatu hal dapat terlatih dengan baik. Pendidikan juga dapat mengantarkan umat manusia dalam memandang suatu hal dengan bijak. Maka itu, manusia itu sendiri akan berpikiran luas, sehingga tidak berkutat pada pemikiran yang sempit dan menyulitkan.
Berdasarkan latar pernyataan tersebut, hal  itulah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan pengembangan diri dengan menghadiri Seminar Leksikografi di Jakarta. Selain berhubungan dengan bidang mata pelajaran yang diampu, tema seminar ini juga telah memaparkan berbagai perkembangan dan permasalahan terkait bahasa yang ada di Indonesia, sehingga penulis mendapatkan banyak informasi berharga dari kegitan seminar tersebut.
Maka, dengan adanya kegiatan menambah wawasan ini, penulis akan mencoba untuk menerapkannya sesuai dengan tugas penulis sebagai Guru Bahasa Indonesia. Selain itu, hal ini pun akan dijadikan sebagai suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan. Penulis juga sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pada seluruh proses pemberangkatan ke acara seminar ini, sehingga penulis dapat melakukan kegiatannya dengan lancar. Hanya  Allah Swt yang dapat membalas kebaikannya.

B.      Tema
Seminar Leksikografi Indonesia 2019 ini memiliki tema “Leksikografi dan Literasi”

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari seminar ini, di antaranya:
a.       Memahami lebih lanjut terkait ilmu leksikografi
b.      Mengetahui perkembangan penggunaan bahasa kamus di Indonesia
c.       Mengetahui hubungan antara leksikografi dengan literasi
d.      Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia leksikografi
e.       Mengetahui pemilihan langsung ketua Perkamusan
f.        Dsb.




D.     Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan seminar ini adalah..
a.       Mampu memperluas wawasan dan pemahaman terkait leksikografi beserta sejarahnya.
b.      Mampu mengetahui metode yang dihubungkan antara leksikografi dengan literasi
c.       Mampu mengetahui kedinamisan leksikografi yang berubah setiap periodenya.
d.      Memperluas kolega dan jaringan pertemanan.
e.       Dsb

BAB II
PENGORGANISASIAN
A.      Susunan Kepanitiaan
Kegiatan ini merupakan salah satu program Kemendikbud bagian Balai Bahasa yang dipimpin langsung oleh Ibu Dora selaku ketua. Acara ini juga dibuka oleh Bapak Muhajrin Efendi selaku Menteri Pendidikan Indonesia.

B.      Jadwal Kegiatan
Terlampir

C.      Jumlah Peserta Seminar
Acara Seminar ini dihadiri oleh 151 orang dari berbagai lini daerah dan profesi. Selain itu, jumlah tersebut meliputi Peserta dan Pemakalah.

D.     Tempat Kegiatan
Kegiatan Seminar Leksikograf ini dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, dari tanggal 11-13 September 2019.

E.      Evaluasi
Setelah kegiatan seminar selesai, penulis menemukan beberapa kendala yang bisa dijadikan pelajaran, antara lain:
a.       Pelaksanaan proses kegiatan masih tidak sesuai dengan rundown yang telah diputuskan sebelumnya.
b.      Beberapa Pemakalah masih kurang maksimal penyampaiannya sehingga informasi yang diserap tidak efektif.
c.       Pada saat kegiatan Pemiilihan Ketua Perkamusan Indonesia, system yang dilakukan masih kurang jelas sehingga acara tidak terasa hikmat.
d.      Penggunaan waktu masih belum efektif pada beberapa bagian.
e.       Penyampaian persetujuan hasil seminar tidak disampaikan secara jelas sehingga informasi yang didapatkan menjadi rancu dan terdengar tidak tegas.
f.        Pada beberapa bagian acara, komunikasi kegiatan masih kurang efektif.
g.       Pengelolaan lapangan masih kurang kondusif sehingga para peserta tidak dapat dikondisikan dengan baik.
BAB III
HASIL KEGIATAN
Berdasarkan seminar yang telah diikuti oleh penulis. Maka, penulis akan menyampaikan laporan kegiatan tersebut secara umum. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan ini dibuka oleh Menteri Pendidikan Indonesia Bapak Muhajrin Effendi. Kegiatan ini juga diikuti oleh 151 orang yang di dalamnya terdapat  peserta dan pemakalah dari berbagai daerah, seperti Maluku, Yogyakarta, Kupang, Bogor, Surabaya, dsb. Serta dari berbagai lini profesi seperti Guru, pegawai Balai Bahasa, Asia Foundation, Editor, Dosen, dsb.
Pada ummnya, seminar ini memberikan pemahaman terkait sejarah Leksikografi serta perkembangan bahasa di Indonesia. Termasuk permasalahan yang terjadi di dalamnya, seperti adanya kesalahan pengartian dalam kamus sehingga perlu pengusulan, Kamus bagi pengguna berkebutuhan khusus masih kurang, penggunaan bahasa daerah yang kian tenggelam, maupun meliputi permasalahan lainnya yang berhubungan dengan bahasa. Tidak hanya itu, pada kegiatan ini juga sekaligus sebagai ajang inovasi dan pembuktian kreasi bagi insan penelitian Indonesia seperti pembuatan kamus bahasa Lampung, pembuatan kamus untuk orang berkebutuhan khusus, kecakapan dalam menghubungkan Literasi dengan pembelajaran anak, dan lain sebagainya. Tentunya penulis merasa sangat beruntung bisa bergabung di acara ini, karena selain menambah wawasan, penulis pun bisa memperbanyak kolega baru untuk dijadikan teman bertukar pikiran bagi ke depannya.
Maka itu, di bawah ini merupakan beberapa penelitian/pembahasan yang didiskusikan pada kegiatan seminar tersebut, antara lain:
1.      Sesi Berbagi Pekamus Senior
Pada tahap ini, para  Pekamus mengatakan bahwa untuk membuat kamus itu tidak mudah. Perlu ada banyak perjuangan untuk membuatnya. Proses tersebut meliputi pengumpulan data, penyusunan, dan pengkoreksian. Maka dalam sesi seminar ini sebenarnya merupakan sebagai ajang kesempatan bagi pemakalah untuk mengajukan penambahan atau pengurangan bahasan jikalau KBBI yang dibuat belum maksimal.
Sejarah singkat dibentuknya KBBI adalah berawal dari pemisahan bangsa Indonesia dari 2 bangsa lainnya. Dahulu Indonesia menggunakan bahasa Melayu bersama Malaysia dan Brunei. Maka, ke tiga Negara ini pun akhirnya berkumpul utuk membuat kamus bahasa Melayu. Namun demikian, ke tiga Negara ini pun saling memperubutkan hak paten sehingga secara singkat Indonesia akhirnya memilih untuk membuat bahasa sendiri yantu bahasa Indonesia, sampai pada membuat KBBI di tahun 1970-an.
2.      Kamus dan Pengembangan Literasi
Hal ini meliputi pengajuan penambahan arti dari makna objek dan pelengkap dari KBBI. Dalam hal ini, kata dalam kamus tidak serta merta ditulis begitu saja, tapi juga harus dibarengi dengan penelitian lebih dalam. Selain itu disini juga ada membahas tentang Kamus untuk Anak, yang mana harus dibedakan kamus untuk dewasa dan kamus untuk anak sehingga dapat dimengerti oleh masing-masing pihak. Kemudian, di sesi ini juga membahas tentang pentingnya  penggunaan KBBI Luring dalam lingkungan mahasiswa di jurusan umum agar dapat senantiasa menumbuhkan kepedulian terhadap KBBI.
3.      Leksikografi Berbasis Teknologi Informasi
Pada sesi ini pemakalah mencoba mengajukan terkait penelitiannya dalam membuat kamus elektronik bahasa isyarat bagi kelompok tuli, kemudian pentingnya kamus yang disertai gambar bagi kebutuhan multibahasa, serta pembuatan kamus bahasa Lampung untuk melestarikan budaya bahasa daerah.
4.      Leksikografi dan Budaya
Hal ini membahas terkait penerapan budaya Indonesia pada sekolah Dasar serta penyusunan kamus bahasa Bawean sebagai perkembangan literasi.
5.      Leksikografi dalam pendidikan
Hal ini membahas tentang pengaruh kamus bergambarpada anak usia Paud, penerapan kata-kata yang jarang diketahui pada kamus ke dalam bentuk komik, serta implementasi teks prosedur dalamleksikografi pendidikan.
6.      Pemilihan ketua perkamusan Indonesia
Pada sesi ini seluruh pihak yang hadir di acara seminar tersebut diharuskan memilih satu kandidat sehingga hasil akhirnya bahwa ketua perkamusan Indonesia resmi dipimpin oleh Bapak Totok.
Demikianlah gambaran umum dari hasil seminar yang telah diikuti, selebihnya akan disampaikan secara lisan.



BAB IV
PENUTUP
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang elah membantu dalam proses keberangkatan penulis untuk menghadiri seminar. Hanya Allah Swt yang dapat membalasnya dengan pahala berlipat ganda. penulis dapat memberikan simpulan bahwa Leksikografi ini erat kaitannya dengan kegiatan literasi Indonesia, karena pada dasarnya kamus merupakan bacaan sekaligus pendukung terkait literasi. Dalam hal ini, penulis ikut serta untuk memberikan kontribusi penuh tentang bagaimana caranya agar kamus bahasa Indonesia ini tetap dimanfaatkan serta tetap diminati oleh seluruh kalangan sebagai kebutuhan membacanya. Tentu saja ini menjadi PR bagi para pengampu berkepentingan untuk bersama-sama membangun Indonesia yang cinta akan tanah airnya.
Jakarta Pusat, 15 September 2019
Guru Bahasa Indonesia


Asep Robi Anggana, S.Pd.




















LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
SEMINAR LEKSIKOGRAFI INDONESIA 2019






Asep Robi Anggana, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MTS ISTIQLAL JAKARTA


No comments:

Post a Comment

3 HARI DI CAMBODIA, NGAPAIN AJA??

 Hello Guys, bertemu lagi dengan gue, kali ini gue mau sharing tentang pengalaman backpacker selama 10 hari ke cambodia (3 hari) dan Vietnam...