KISAH POHON
HARAPAN
Pada zaman dahulu
kala, terdapat rumah tersembunyi. Rumah itu terletak di tengah hutan yang tidak
jauh dari sebuah desa. Untuk mencapai kesana, tidak semua orang bisa
memasukinya. Hanya orang-orang yang berhati baik akan bisa melihatnya. Dirumah
tersebut, terdapat sebuah pohon harapan. Pohon ini konon bisa mengabulkan
permintaan bagi orang yang bisa mendapatkan buahnya.
Pada salah satu
rumah di desa tersebut, tinggallah seorang gadis bernama Mea dan seekor anjing
peliharaan. Mea seorang anak yang rajin dan patuh sama ibunya. Sejak usia 15
tahun, ayah Mea meninggal karena serangan jantung. Meski sudah tidak memiliki
seorang ayah, tapi Mea tidak pernah bermalas-malasan. Ia sering membantu ibunya
untuk berjualan kue. Meskipun kehidupannya kurang menguntungkan, tapi Mea tidak
melupakan untuk belajar. Diam-diam ia selalu pergi ke sekolah di dekat
rumahnya, sambil membawa buku tulis sudah lusuh beserta pensil dan juga penghapus. Setelah selesai berjualan,
Mea langsung pergi ke sekolah itu untuk mengikuti pelajaran melewati jendela
yang terbuka. Setiap pergi ke sekolah, Mea melihat anak-anak lainnya sedang
bercanda gurau dengan teman sebayanya saat sedang istirahat. Dalam hati
kecilnya berkata, aku ingin belajar dan mempunyai teman seperti mereka.
Pada suatu hari
ibu Mea sakit. Untuk mengobati ibunya, Mea harus mencari obat-obatan herbal di dalam
hutan. Ditemani anjingnya Mea mulai mencari tanaman yang bisa digunakan sebagai
obat. Tanpa disadari Mea berjalan terlalu jauh. Kemudian Mea melihat sebuah
rumah yang nampak berbeda karena di depan rumah itu terdapat pohon yang
berkilauan. Lalu Mea menghampiri rumah itu. Saat di depan pintu rumah tersebut,
keluarlah seorang wanita tua. Wanita tersebut berkata, selamat datang Mea.
Tersentak Mea mendengarnya bahwa wanita itu menyebut namanya. Kemudian Mea
berkata, Apakah kita saling mengenal?. Tidak, jawab wanita tua tersebut. Apa
yang kamu inginkan Mea?, tanya wanita tua itu. Lalu Mea menjawab, bolehkan aku
meminta obat untu ibuku yang lagi sakit. Kemudian wanita tua tersebut masuk
kedalam. Sesaat kemudian wanita tua itu keluar serta membawa dua bungkus di
tangannya. Wanita tua tersebut berkata, pulanglah dengan membawa dua bungkus
ini. Satu bungkus untuk obat ibumu dan satu lagi untukmu, kata wanita tua
tersebut. Mea berkata, kenapa ada dua bungkus?. Wanita tua itu tersenyum.
Benar, kamu memang meminta obat untuk ibumu, tapi karena ketulusanmu maka aku
memberimu hadiah karena baktimu pada orang tua.
Kemudian Mea
pulang dan tampak bingung apa yang dikatakan wanita tua tersebut. Sesampainya
di rumah, Mea membuatkan obat untuk ibunya untuk diminum. Setelah meminumnya,
ibunya langsung sembuh. Betapa senangnya Mea melihat ibunya sehat kembali.
Setelah itu Mea masuk kekamarnya sambil melihat bungkus satunya yang diberi
wanita tua tersebut. Sambil mengingat semua perkataan wanita tua, ada pesan
yang diberikan sebelum pulang. Wanita tu itu berkata, mintalah sesuatu yang
sangat kamu inginkan dalam hidupmu.
Sejenak Mea
mikirkan perkataan wanita tua tersebut. Mea ingin, dirinya tidak menyesal
dengan permintaannya nanti. Setelah dipikirkan baik-baik, akhirnya Mea
memutuskan untuk ingin bersekolah sampai ke perguruan tinggi. Kemudian Mea
membuka bungkus yang diberikan wanita tua itu. Tapi saat dibuka tidak ada apa-apa
didalamnya. Meski Mea terlihat sedikit bingung, tapi Mea tetap menerimanya
dengan ikhlas. Kemudian Mea merasa mengantuk. Lalu Mea merebahkan tubuhnya di
tempat tidur. Tidak tahu berapa lama Mea tertidur, tiba-tiba suasana tempat
tidurnya berubah. Terkejutnya Mea, lalu dia berteriak, ibu…ibu….Apa yang yang
terjadi?. Kenapa rumah kita berubah menjadi seperti ini?. Ibu Mea berkata,
apanya yang berubah ?. Rumah kita bu, dulu tidak seperti ini ? jawab Mea. Ibu
menjawab, rumah kita dari dulu seperti ini, Mea ? Kamu bermimpi lagi !. Ayo
cepat mandi, nanti terlambat ke sekolah lagi, jawab ibu. Kemudian Mea bangun
terlihat bingung. Dalam hatinya berkata, sejak kapan saya sekolah ?. Meski
bingung tapi Mea sangat senang karena Mea bisa sekolah dan bisa bermain dengan
teman-teman.
Putri
dari kerajaan sihir
Pada suatu hari
hiduplah seorang ratu ‘Avera’dan raja ‘Atticus’dari kerajaan sihir ‘Miracle’
dan mereka mempunyai seorang putri yang bernama Avelie . Dia adalah putri yang
berparas sangat cantik layaknya seorang dewi. Selain itu dia juga mempunyai
kepribadian yang baik dan tulus. maka dari itu dia disukai oleh banyak orang.
Meskipun ia lahir dari kerajaan sihir, namun dia tidak mempunyai kekuatan sihir
tetapi itu tidak menjadi masalah baginya.
Saat ini kerajaan
sedang menyiapkan pesta dansa yang akan digelar besok malam, Avelie sangat
tidak sabar menantikan pesta dansa itu. Dia telah memilih gaun yang akan
dipakainya besok malam, Selain itu dia juga ikut membantu dekorasi ruangan
untuk pesta nanti. Hari esok telah tiba, rakyat kerajaan telah datang
menghadiri pesta ini. Mereka berdansa dan menyanyi bersama. sungguh sangat
meriah! Hingga ditengah kemeriahan itu ada seseorang yang mengacaukan pestanya.
Dia adalah penyihir
jahat bernama Faye, dia juga musuh bebuyutan kerajaan Miracle. Faye memecahkan
lampu utama ruangan dansa yang membuat seisi ruangan terkejut dan sedikit
terluka. masing-masing dari rakyat kerajaan menggunakan sihirnya namun Faye
terlalu kuat, dia menyerap energi sihir dari semua rakyat kerajaan termasuk
ratu Avera dan raja Atticus. Hal ini membuat orang-orang menjadi lesu dan lemas
karena energinya diserap oleh Faye, sementara Faye terus memecahkan
barang-barang berharga dan menyerap energi sihir.
Satu-satunya orang
yang bisa menghentikan Faye adalah Avelie, karena Avelie tidak mempunyai energi
sihir, Avelie terus mencari cara untuk menghentikan Faye, Avelie teringat akan
tongkat sihir yang ada di ruang bawah tanah, tongkat itu sengaja disembunyikan
dan dilindungi agar jika ada penjahat masuk, salah satu dari keluarga kerajaan
bisa menggunakannya, Avelie langsung turun ke ruang bawah tanah dengan cepat, dan
dia harus mencari kunci untuk membuka pelindung dari kotak itu, setelah
menemukan kuncinya, ia pun membuka kotak itu dan mengambil tongkatnya. Avelie terus
mencari Faye, Avelie menemukan Faye! Faye sedang mencoba mencuri harta karun kerajaan.
Avelie mencoba mengeluarkan sihirnya, Avelie berhasil! Ia membuat Faye
terjatuh, tanpa pikir panjang, Avelie mengambil tongkat sihir milik Faye dan
mencoba menghancurkannya agar energi sihir bisa kembali kepada masing-masing pemiliknya.
Avelie berhasil menghancurkan tongkat itu, energi sihir telah kembali ke
pemiliknya, energi sihir yang terlalu kuat menyebabkan Avelie terkena percikan
energi sihir lalu tubuhnya seakan mempunyai energi sihir, Avelie terkejut ia
bisa mengeluarkan sihir seperti menciptakan gelembung-gelembung. Kini Avelie
mempunyai kekuatan sihir walau tak sekuat orang-orang, dan juga kerajaan
‘Miracle’ hidup tenang dan damaj bersama rakyat-rakyatnya.
coco
Pada suatu hari di sebuah pedesaan di kaki Gunung
Ciremai, hiduplah sepasang Kakek dan Nenek yang sudah tua. Mereka tidak
memiliki anak tetapi memiliki seekor kelinci jantan yang di pelihara nya sejak
1 tahun. Kelinci jantan itu di beri nama Coco. Bulunya putih mengkilap dengan
ekor yang pendek dan telinga pendek yang berdiri tegak. Apabila Kakek dan Nenek
pulang dari ladang, Coco selalu meloncat-loncat seperti meminta untuk di
gendong nya.
Beberapa bulan kemudian Sang Kakek
wafat karena sakit yang di derita nya, tinggallah Nenek seorang diri bersama
dengan Coco. Kehidupan Nenek yang seorang diri dan tinggal di kaki Gunung
Ciremai sangatlah berat, satu satunya yang membuat hati Nenek bahagia ketika
tingkah laku Coco yang sangat lucu membuatnya tertawa.
Pagi itu, Sang
Nenek yang di tunggu-tunggu Coco belum juga datang, sedangkan Coco melihat
tumpukan Sayur Mayur yang baru di panen nya di dalam karung di teras rumah sang
Nenek. Tiba-tiba pintu terbuka (“kreeekkk
suara pintu tua terbuka) dan sang Nenek masuk sambil terbatuk-batuk. Wajahnya
pucat dan jalannya sempoyongan.
Tak lama kemudian, pintu ada yg
mengetuk. Dengan pelan sang Nenek membuka pintu.
"Nek, Sayur Mayur pesanan saya
kapan akan di kirim? Nenek sudah mundur 5 jam dari perjanjian," kata tamu
itu dengan suara tinggi.
"Maaf, Pak (dengan suara lesu
Nenek). Akan saya selesaikan segera. 15 menit lagi bisa Bapak ambil," kata
sang Nenek sambil terbatuk-batuk.
"Baik! Saya harap Nenek
memenuhi janji ya! (dengan suara lantang Tamu). Bila belum juga, saya minta
uang saya dikembalikan!" kata tamu itu berlalu tanpa pamit.
Sang Nenek kembali bekerja sambil
terbatuk-batuk dan sesekali menyeka keringatnya. Coco mengawasinya. Dia sungguh
berharap dapat membantu sang Nenek.
Tiba-tiba "Brukkkkk!" sang
Nenek terjatuh di halaman terasnya. Coco mendekatinya dan nampak seperti sedang
tertidur. Coco menatapnya sedih karena lama sang Nenek berbaring di lantai dan
tak kunjung jua bangun.
Karena kesedihan
Coco yang sangat mendalam, keajaiban muncul, Coco yang suka melompat lompat
tiba - tiba bisa berjalan seperti manusia pada umumnya. Coco menggerakkannya
dan jari-jari kakinya dapat menarik baju Nenek. Segera Coco membantu sang Nenek
memetik sayur mayur di ladang nya lalu
memasukkan ke dalam karung yang sudah di siapkan. Tanpa terasa, Coco telah
menyelesaikan 3 karung dengan cepat.
Kemudian Coco mengambil kertas dan
pensil. Dia menulis sesuatu dan memasukkan kertas itu ke rumah sebelah melalui
celah bawah pintu sambil mengetuk pintu tersebut.
Tetangga yang melihat tulisan
tersebut segera berlari ke rumah sang Nenek.
"Tolong! Tolong! Nenek
pingsan," teriak tetangga itu. Orang-orang pun berdatangan dan menolong.
Beberapa hari kemudian sang Nenek
kembali ke rumahnya. Sang Nenek terheran – heran karena rumahnya sangat rapih dan bersih. Coco
menyambutnya lalu mendekati kaki sang Nenek dan berdengkus pelan seperti senang
melihat sang Nenek telah kembali.
Sang
Penyihir
Pada
suatu hari hiduplah seorang penyihir bernama Jacko. Ia tinggal di sebuah
pedesaan di dekat lautan. Jacko tinggal Bersama neneknya yang sudah tua dan
sakit sakitan. Meskipun neneknya sudah tua, neneknya tetep bisa berdiri karena
mendapatkan bantuan dari Jacko. Orang tua Jacko sudah meninggal saat usianya
masih 5 tahun. Jacko sangat pintar dan sangat pandai membacakan mantra-mantra,
oleh karena itu ia bisa membuat neneknya berdiri.
Suatu ketika, saat Jacko sedang
sekolah sihir, ia merasakan gempa yang sangat hebat, guru sihir Jacko
memberitahu semua murid untuk berdiam diri dibawah meja. Tetapi karena gempa
yang sangat hebat, sekolah Jacko hancur. Mereka semua selamat karena Jacko
telah membuat mantra pelindung di sekitar mereka. Jacko sangat khawatir pada
neneknya, ia langsung pergi ke rumahnya dan melihat neneknya yang baik-baik
saja, Jacko pun membawa neneknya ke rumah guru sihirnya. Guru sihir Jacko
berkata bahwa terdapat seorang penyihir yang sangat jahat dan sangat kuat
disebrang lautan, ia meminta kepada Jacko untuk melawannya, karena penyihir itu
sangat membahayakan warga sekitar, Jacko pun mengiyakan dan akan berlatih bersama
guru penyihirnya, tiba-tiba mereka mendapatkan peringatan tsunami.
Jacko dan guru sihirnya pun memiliki
ide, yaitu untuk membawa seluruh warga ke desa yang terdapat di pegunungan.
Keesokan harinya mereka semua pergi ke desa yang terdapat di gunung kecuali
Jacko dan guru sihirnya, mereka ingin berlatih di hutan yang sangat jauh dari desa.
Jacko pun giat berlatih, tetapi ia merindukan neneknya, karena neneknya sedang
ada di desa yang terdapat di pegunungan. Beberapa hari kemudian Jacko sudah
siap, ia sangat kuat dan guru sihirnya yakin bahwa Jacko dapat mengalahkan penyihir
jahat itu, karena letak hutan dan tempat tinggal penyihir jahat dekat, Jacko
dapat sampai di tempat tinggalnya pada siang hari. Saat sampai disana Jacko
melihat penyihir jahat yang sudah tua, ia pun melawan penyihir itu, tetapi
karena melihat penyihir yang sudah tua dan tempat tinggalnya sudah tak layak,
Jacko pun sedih dan tak tega, ia hanya membacakan mantra yang dapat membuat
seseorang baik, Jacko pun pulang ke desa,
desa itu sudah hancur karena tsunami, untung saja tidak ada korban, karena para
warga berada di desa lain, Jacko dan penyihir tua membuat desa itu menjadi
semula, Jacko pun menjemput para warga, mereka pulang dengan perasaan gembira
dan nenek Jacko sangat bangga kepada Jacko.
Tamat
Petualangan Di Dalam Buku Cerita Ajaib
Suatu hari, ada seorang remaja bernama Violet.
Ia tinggal di pedasaan yang dekat dengan hutan. Violet tinggal dengan ibunya
yang sangat baik dan kucing yang sangat lucu. Violet menemukan kucing tersebut di
hutan dan memeliharanya karena kucing tersebut keliatan kesepian dan lapar.
Maka dengan itu, ia menbawa kucing tersebut pulang kerumahnya dan menjaganya
dengan baik. Meskipun Violet tidak mengenal Ayahnya yang telah meninggal dunia,
ia tetap bersabar dan tetap menyayanginya.
Pada suatu pagi,
Violet sedang bermain di hutan bersama kucingnya. Lalu, tidak sengaja Violet
dan kucingnya menemukan suatu buku cerita di hutan. Saat Violet membuka buku
tersebut, terdapat cahaya yang sangat terang di bukunya. Secara tidak sengaja
Violet dan kucingnya pun memasuki dunia yang terdapat di buku cerita tersebut.
Violet dan kucingnya
pun tiba di dalam buku. Di situ terdapat banyak tanaman dan desa dengan angin
yang sangat sejuk. Saat Violet mencoba untuk kembali ke dunia nyatanya dengan
membuka buku cerita tersebut. Tiba-tiba, kucingnya Violet dapat berbicara dan Violet pun terkejut.
Kucing tersebut berbicara dengan Violet kalau Violet harus mengembalikan buku
tersebut ke pemiliknya di desa yang terdapat di dalam dunia buku.
Violet dan kucingnya
pun pergi ke desa. Mereka pun berpencar dan mencari disekitar desa dan menanyai orang2 di desa tersebut. 2 Jam kemudian, Violet dan kucingnya tidak
sengaja bertemu. Mereka tidak menemukan pemilik bukunya. Tetapi, ada 1 rumah
yang mereka belum kunjungi. Karena kelelahan Violet dan kucingnya istirahat di
bawah pohon.
Beberapa menit
kemudian, Violet dan kucingnya pergi ke rumah terakhir yang mereka belum
kunjungi dan menanyakan buku tersebut milik dia atau bukan. Ternyata buku
tersebut adalah miliknya. Pemilik buku tersebut
adalah seorang anak laki-laki yang sedang menangis karena kehilangan
buku cerita kesayangannya. Violet dan kucingnya langsung mengembalikan buku
cerita tersebut. Anak laki-laki itu pun berterima kasih dan berhenti
menangis. Mereka pun langsung kembali ke
dunia nyatanya dan bersenang-senang.
Sweet Violet
Ada seorang gadis bernama Violet, ia
tinggal di sebuah pedesaan dekat hutan yang dipenuhi oleh macam-macam bunga.
Hutan tersebut sudah tidak ada yang merawatnya. Dengan itu, tumbuhan yang ada
di hutan tersebut layu semua. Suatu hari, ia ingin pergi ke pasar untuk membeli
keperluan ibunya. Tetapi, saat di perjalanan ia melihat sesuatu yang berkilauan
dari jauh. Akhirnya dia pun menuju ke tempat berkilauan yang menarik perhatian
Violet.
Setelah ia mendekat, ternyata yang berkilauan
adalah bunga yang sangat langka bernama “Sweet Violet”. Ia tahu bahwa nama itu
berhubungan dengan nya. Akhirnya ia memetik bunga tersebut dan membawanya
pulang, ketika perjalanan pulang, ia merasa tumbuhan di sekitar nya tampak
sangat subur. Ketika ia sampai di rumahnya ia melihat tanaman yang masih layu.
Ia heran karena tumbuhan yang lain tumbuh subur, tetapi tumbuhan yang ada di
kebun ibunya masih layu.
Ia pun langsung menyiram tumbuhan-tumbuhan
tersebut tetapi tumbuhan tersebut tetap layu, ia pun penasaran dan akhirnya dia
menyentuh salah satu tumbuhannya. Ia pun terkejut karena saat ia menyentuh
tumbuhannya, tumbuhan tersebut seketika tumbuh subur seperti tumbuhan lainnya.
Ia pun menyadari bahwa bunga yang berkilauan tersebut memberinya kekuatan untuk
membuat tumbuhan yang disentuh olehnya akan tumbuh subur.
Akhirnya ia membuat ramuan yang
terdapat sari sari dari bunga Sweet violet dicampur dengan air sungai. Setelah
itu ia menuangkan ramuan tersebut ke dalam penampungan air di rumah nya, agar
ketika ia menyiram tanaman-tanaman nya itu akan lebih efektif karena dengan
selang tersebut banyak air yang akan keluar dan akan menyebar dengan rata ke
semua tumbuhan dan itu tidak membutuhkan waktu yang lama Ibu nya pun sangat
senang melihat tumbuhan di sekitarnya tumbuh subur! dan keluarga yang tinggal
di pedesaan sangat berterimakasih kepada Violet.