Thursday, May 24, 2018

NASKAH DRAMA DENGAN TEMA KELUARGA "SANG PEJUANG DARI DESA"


 
Naskah drama 1

SANG PEJUANG DARI DESA
Tokoh Drama:
Ø  Rendy              : rajin, sopan, disiplin, berasal dari tanggerang
Ø  Cungkring       : usil, berlogat jawa
Ø  Gendut                        : suka makan, pemalas, berlogat jawa 
Ø  Kribo               : bijak, berlogat batak
Ø  Tania               :  senior cantik dan pintar
Ø  Pakde  yoyoi   : tukang bakso kampus
Ø  Bu Selfie         : narsis, artis dunia maya dan galak
Ø  Putri                : anak ibu selfi, cantik dan rajin
Ø  Pak Rudi          : tegas, bijaksana, dekan kampus


Panggung
Di sebah ibu kota Indonesia tepatnya di Jakarta, datanglah 4 pemuda yang dating dari daerahnya masing-masing untuk merantau ke Jakarta untuk mengejar gelar sarjanah, mereka bertemu di kampus yang sama.
Kribo : “hey kau”. (sambil menunjuk orang yang sedang duduk di tukang bakso)
Gendut :sampean panggil nyong”. (sambil menunjuk dirinya)
Kribo  : “ iyo kau”. (ucapnya sambil menatapnya)
Gendut : “ iya ada apa?” (tanyanya)
Kribo : “kau mahasiswa baru, kau berasal dari mana?”. (tanyanya)
Gendut : “sok kenal deh ni orang ( ucapnya dalam hati) iya nyong mahasiswa baru, nyong dari jawa”. (sambil memakan bakso yang sudah di pesannya)
Tiba-tiba datanglah saudara kembarnya yaitu cungkring dari kejauhan, mereka kembar tetapi berbeda fisik.
Cungkring : “sampean dari mana aja toh, nyong cariin ternyata disinih”.(ucapnya sambil mengmbil bangku yang berada di samping gendut)
Gendut : “nyong laper lah mas, makanya nyong makan dulu”. (sabil memegang perutnya)
Cungkring : “ makanya bilang dulu dong sama mas”. (ucapnya degan nada kesal)
Gendut : iya mas maaf, oiya ni kenalin kaka nyong”. (ucapnya sambil memgang pundak cungkring)
Kribo : “kribo”. (ucapnya sambil menodong tangan)
Cungkring : “cungkring”. ( ucapnya sambil menodong tangan)
Gendut : “cungkring ini kembaran nyong, gak mirip ya, pasti iya kan, benerkan gak mirip, iya emng gk mirip”. (ucapnya dengan cepat)
Kribo : (menggaruk kepala karna kebingungan)
Datanglah pemuda tampan menghampiri tukang bakso untuk membeli bakso.
Rendy : “pakdeh saya minta 1 porsi baksonya dan es teh maninsya”. (ucapnya sambil duduk dibangku)
Pakdeh : “ini dek baksonya”. (ucapnya pakdeh sambil membawa satu mangkok bakso dan secangkir teh)
Rendy : “makasih pakdeh”. (ucapnya sambil mengambil sendok dan garpu yang sudah di siapkan)
Cungkring : “ kau mahasiswa baru juga”. (ucap cungkring sambil menengok ke arah rendy)
Rendy : “ iya, kalian juga mahasiswa baru juga, oiya kalian gk makan”. (ucapnya sambil senyum)
Kribo : “ udah ko tadi maksih”. (sautnya sambil senyum)
Rendy : “oiya kalian tinggal dimana?” (tanyanya)
Gendut : “kalau nyong sama saudara kembar nyong dari jawa, baru hari ini ke jakarta jadi belum tau mau tinggal dimana”. (ucapnya sambil memegang pundak cungkring dan mengenalkannya)
Rendy : “ hah kalian kembar”. (ucap kaget dengan mata melotot)
Cungkring & gendut : “ iya”. (ucapnya sambil berpelukan dan senyum)
Gendut : “beda ya.. gk mirip, iya emng kita gk mirip, kata ema’e nyong kita beda 5 hari 5 menit 5 detik dan berat badan beda 5 kilo, jadinya gini deh.. nyong juga bingung kenapa gitu.” (ucapnya dengan cepat)
Rendy : “gimana kalau kita tinggal bareng aja, ngekos bareng biar biayanya kita bisa nyumbang bareng-bareng”. (ucapnya)
Kribo : “ bener banget, ide yang bagus”. (sautnya)
Gendut : “yowes kalau gitu, nyong setuju, gimana mas?” (tanyanya sambil menghadap cungkring)
Cungkring : “ya mas si setuju wae karo sampean”. (ucapnya sambil senyum)
Rendy : “yasudah abis ini kita cari tempat kos yang murah dan pastinya dekat dari kampus”.  (ajaknya)
Kribo : “oke kalau gitu”. (ucapnya)
                   Lalu mereka pun kembali masuk ke dalam gedung untuk mendengarkan pengumuman dari pihak kampus dan tanggal penetapan masuk kuliah, setelah itu mereka pun bertemu di depan gerbang kampus untuk mencari kos-kosan.
Rendy : “ bo si cungkring sama gendut mana”. (tanya rendy sambil mencari-cari)
Kribo : “nanti mereka juga datang,tadi katanya si si geendut mau mampir ke kantin buat beli makanan buat bekel di jalan”. (ucapnya sambil menunjuk ke tempat kantin yang berada di samping gedung kampus)
Rendy : “aduhh.. ada-ada aja tuh orang”. (ucapnya sambil menggeleng kepala)
Kribo : “tuh mereka datang juga”.( ucapnya sambil melihat cungkring dan gendut yang sedang berjalan menghampirinya)
Rendy : “ ya allah ini makanan buat apa banyak banget, buat hajatan?” ( ucapnya sambil melihat tentengan yang di pegang gendut)
Gendut : “enak aja.. buat nyong makan lah, nyong setiap 5 menit sekali sering laper jadi harus menyiapkan makanan”. (sambil memegang perut)
Kribo : “pantas saja kau gendut, apa ibu dan bapak kau tidak rugi punya anak seperti kau yang doyan makan”. (ucapnya sambil memegang perut si gendut)
Gendut : “emak bapak nyong saying ko karo nyong, walaupun nyong suka menghabiskan makanan di rumah, sampai-sampai emak, bapak dan saudaraku tidak makan karna jatah makanan mereka aku makan”. (ucapnya sambil merangkul pundak cungkring)
Cungkring : “rendy.. dimana kita mencari tempat kostnya?” (ucapnya sambil melihat sekeliling yang penuh dengan rumah mewah)
Rendy : “ coba aja dulu cari di sini”. (ucapnya sambil mengusap keringat yang yang ada di dahinya)
Kribo : “ehh..rendy itu coba kau lihat ada tulisan menerima kost untuk laki-laki”. (ucapnya sambil menunjuk sebuah papan)
Rendy : “ oiya ayo kita kesana”. (ucapnya sambil berjalan menghampiri tempat tersebut)
Tiba-tiba ketika mereka masuk, ada seseorang gadis cantik yang muncul dari jendela dan melambaikan tangannya. Seketika ada seorang ibu yang memakai topi ,kacamata dan memakai kalung yang bergantung handphone model terbaru, sambil membawa rotan di tangan kananya.
Ibu Selfie : “ ada apa nak, apa yang ibu bisa bantu?” (ucapnya sambil memukul rotan ketelapak  tangan kirinya dengan rotan)
Cungkring : “hmm saya mau”. ( ucapnya dengan gugup)
Ibu Selfie : “ mauu apa!” (tanyanya dengan nada tinggi sambil memegang rotan)
Rendy : “ kita mau nanya bu, apa disini benar menerima kost untuk buat cowok bu”. (ucapnya dengan lembut)
Ibu Selfie : “ iya ganteng di sini ada kost buat cowok, apa lagi cowok kaya kamu”. (ucapnya sambil menggeser cungkring yang berada tepat di samping rendy)
Gendut : “ dasar ibu-ibu genit, liat yang cakep langsung di sosor, mangnya nyong ora ganteng apa ya”. (ucapnya dalam hati)
Rendy : “ iya bu, kira-kira berapa ya bu harganya?”. (tannyanya)
Ibu Selfie : “ enam ratus ribu”. (ucapnya dengan lembut)
Rendy : “ oke deh bu, kita bisa tinggal kapan ya bu?” (tannyanya sambil melihat gedung kost tersebut yang bertingkat tiga)
Ibu Selfie : “ hari ini juga boleh ko, oiya ganteng kita foto bareng yuk..sini..sini”. (ajaknya sambil menyodorkan kamera handphone di depan wajah rendy)
Gendut : “ nyong ora di ajak ibu’e?” (tanyanya sambil memakan makanan yang ada di tangannya)
Kribo : “ yah di kacangin, ibunya lagi asik noh..haha kurusin dulu noh perut”. (ucapnya dengan ledekan)
Ibu Selfie : “ terimakasih ya nak ganteng, h ibu masukkin ke fb, line, Ig, path”. (ucapnya dengan gembira)
Cungkring : “waduh ibu’e narsis abis yo, sampean kalah karo ibu-ibu haha”. (ucapnya sambil melihat Ibu Selfie dan Rendy yang asik berfoto)
Ibu Selfie : “ oiya ya ibu sampai lupa, tunggu sebentar putri..putri kemari nak”. (ucapnya dengan nada keras)
Keluarlah gadis cantik dari belakang pintu, ke empat pemuda itu pun langusng melihat kea rah gadis tersebut sambil tersenyum.
Putri : “iya bu, ada apa?”  ( tanyanya)
Ibu Selfie: “antar mereka ke kamar!” (ucapnya sambil menunjuk ke empat pemuda tersebut)
Kribo : “ya allaah anaknya cantik banget, beda sama ibunya uppsss..” (ucapnya sambil menutup mulutnya)
Cungkring : “ayu tenan, aku betah kalau tinggal disini toh”. (sambil melihat putrid yang tersenyum ke arahnya)
Putri : “ ayo silahkan masuk”. (ajaknya sambil tersenyum)
Lalu merekapun masuk sambil melihat-lihat kost tersebut dan memasuki kamar yang sudah di tentukan Ibu Selfie.
Rendy : “terimakasih putri”. (ucapnya sambil tersenyum)
Putri : “iya sama-sama, semoga betah ya tinggal disini”. (ucapnya sambil tersenyum)
Kribo : “ya pastilah ka nada ada kau dsini”. (ucapnya dengan gombalan)
Lalu putripun kembali ke kamarnya untuk melanjutkan perkerjaan yang telah di jadwalkan oleh ibunya. Kemudian ke empat pemuda tersebut beres-beres tempat kost yang mereka tempati dan bersitirahat.
Mataharipun sudah muncul, alarm sudah menunjukan pukul 06:00 WIB
Kring..Kring..Kring..Kring
Cungkring : “ya allah sudah kesiangan ini ayo bangun-bangun gendut, kribo bangun..”. (ucapnya sambil menguap)
Kribo : “oiya aku lupa, sekarang sudah jam berapa, nanti kita kesiangan”. (ucapnya sambil tergesah-gesah)
Cungkring : “yasudah aku adus dulu”. (ucapnya sambil menuju kamar mandi)
Kribo : “ adus apa?” (tanyanya)
Cungkring : mandi lah sampean ora ngerti yo”. (ucapnya)
Lalu cungkring pun masuk ke dalam kamar mandi.
Kribo : “cungkring abis kau aku ya yang mandi?” (ucapnya sambil mendekati kamar mandi)
Cungkring : “iya”. (jawabnya sambil teriak dari dalam kamar mandi)
Kribo : “ yaudah cepetan, eh gendut bangun udah siang kau ni malas kali kau”. (ucapnya sambil membangunkan gendut)
Rendy : “ tuh kasih aja ikan asin yang tadi abis aku masak, taro di dekat hidungnya pasti dia bangun”. (ucapnya sambil teriak dari ruang depan)
Lalu kribopun menaru ikan asin di dekat hidung si gendut.
Gendut : “hacinnn..auh apan ni baunya gini banget”. (ucapnya sambil melihat ikan asin yang berada di dakat hidungnya)
Kribo : “haha..rasakan kau makannya bagun, kau cium saja tuh ikan asin”. (ucapnya dengan tawaan)
Gendut : “sampean gangu nyong bae, lagi mimpi indah nih, awas koen ya sini gk”. (ucapnya dengan kesal, kemudian bangun dari tempat tidur dan mengejar kribo)
Kribo : “rendy tolong aku lah, gara-gara kau ni, ya allah aku akan habis ini oleh badannya yang besar itu”. (teriaknya sambil berlari menggelilingi bangu)
Rendy : “sudah-sudah kaya anak kecil lagi”. (ucapnya)
Cungkring : “kribo, nyong dah selesai ni”. (ucapnya sambil keluar dari kamar mandi)
Kribo : “ aku mandi dulu.. dahh”. (ucapnya)
Gendut : “rese sampean kribo awas sampean ya tak balas sampean”. (ucapnya dengan kesal)
Lalu kribo pun masuk kedalam kamar mandi, kemudian gendutpun mandi, setelah itu mereka pun bergegas dating ke kampus. Kemudian sesampainya di kampus merekapun memasuki ruangannya masing-masing, setelah beberapa jam bel pun berbunyi kring..kring..kring, mereka pun keluar dan berkumpul di kantin membeli bakso Pakdeh Yoyoi.
 Gendut : “Pakdeh baksonya yang super besarnya satu ya pakdeh”. (ucapnya kepada Pakdeh sang penual bakso)
Rendy : “ kamu pesan untuk kamu doang dut?” (tannyanya)
Gendut : “kalian juga mau?” (tanyanya)
Kribo : “ya mau lah kau ni memangnya kau saja yang lapar , aku juga lapar”. (ucapnya dengan kesal)
Gendut : “ hehe..yaudah pakdeh pesen tiga mangkuk lagi yang bayar keribo ya pakdeh yang rambutnya kaya sarang tawon tuh pakdeh”. (ucapnya sambil melirik kribo)
Kribo : “enak saja kau”. (ucapnya dengan kesal)
Rendy : “sudah-sudah jagan berantem (ucapnya kepada kribo dan gendut) ya sudah pakdeh saya aja yang bayar pakdeh”. (ucapnya kepada pakdeh yang sedang membuat bakso)
 Tiba-tiba ketika sedang memakan bakso datanglah perempuan cantik menghampiri mereka untk membeli bakso juga, perempuan tersebut bernama Tania, Tania adalah perempuan paling cantik di kampusnya dan juga pintar.
Tania : “Pakdeh baksonya satu ya”. (ucapnya sambil duduk)
Lalu tiba-tiba suasana pun hening, dan matapun tertuju kepada perempuan tersebut.
Cungkring : “hey mba, mahasiswi sini ya mba?” (tannyanya ke tania sambil tersenyum)
Tania : (menoleh da tersenyum)
Kribo : “haha..Cuma di senyumin doing, makannya jagan ganjen kau kring”. (ucapnya degan ledekan)
Rendy : “maaf mba, fakultas apa ya?” (Tanyanya)
Tania : “ maaf jagan panggil saya mba, panggil saya Tania”. (ucapnya sambil melihat kea rah mereka)
“Ohh… Tania namanya”. (ucap mereka dengan bersamaan)
Tania : “ kalian murid baru ya?” (tannyanya)
Gendut : “iya Tania”. (ucapnya sambil tersenyum)
Pakdeh : “ini neng baksonya”. (ucap pakdeh sambil menyodorkan bakso yang dibungkus degan kantong plastik)
Tania : “makasih ya pakdeh (ucapnya sambil mengambil bakso tersebut) yasudah aku duluan ya”. (ucapnya sambil tersenyum dan meniggalkan tempat tersebut)
Rendy : “yaudah yuk sudah sore ni kitabalik yuk”. (ajaknya)
Gendut : “bentar tunggu nyong dikit lagi habis ni baksonya”. (ucapnya sambil menyuap bakso yang tinggal satu suapan)
Cungkring : “yasudah terimakasih ya pakdeh”. (ucapnya)
Rendy : “semuannya berapa pakdeh”. (tannyanya)
Pakdeh : “delapan puluh lima ribu”. (ucapnya)
Rendy : “ini pakdeh terimakasih”. (ucapnya sambil menyodorkan uang)
 Lalu mereka pun pergi dan kembali ke tempat kostan untuk beristirahat.
Keesokkan harinnya, rutinitas setiap pagi yaitu kuliah yang mereka kerjaan setiap hari, tak sadar waktupun sudah berlalu kini merekapun sudah memasuki semester 8 dan harus membuat skripsi.
Rendy : “aduh bagaimana ni skripsi harus cepat di selesaikan”. (ucapnya dengan khawatir)
Cungkring : “kalau tak selesai, aduh kita akan ngulang lagi, bagaimana ni dut ema’e pasti sedih”. (ucapnya dan langsung memeluk gendut)
 Tiba-tiba datanglah tania menghampiri mereka berempat degan tergesah-gesah.
Tania : “aduh.. kalian di panggil pak rudi suruh ke ruangaanya”. (ucapnya)
Kribo : “memangnya ada apa?” (tannyanya)
Tania : “ tidak tau, coba aja kalian kesana”. (ucapnya)
Rendy : “yasudah terimakasih ya Tania”. (ucapnya sambil tersenyum)
Lalu Tania pun pergi meninggalkan mereka, kemudian mereka pun langsung berjalan menuju ruangan tersebut.
“assalamualaikum pak”. (ucap mereka sambil membuka pintu)
Pak Rudi : “waalaikumsalam, silahkan masuk”. (ucapnya)
Rendy : “bapak memanggil kita”. (ucapnya degan sdikit rasa tegang)
Pak Rudi : “ iya, kalian tau mengapa kalian di panggil”. (ucapnya)
“tidak pak”. (jawab mereka sambil menundukan kepala)
Pak Rudi : ‘ kalian itu sudah menunggak spp dan sebagainya selama 4 bulan, gimana si kalian, mau lulus tidak? Skripsi belum selesai, pembayaran belum selesai”. (ucapnya degan tegas)
Kribo : “kasih beberapa waktu pak”. (ucapnya)
Rendy : “iya pak, pasti kami bayar ko pak”.(ucapnya)
Cungkring ; “ iya pak, nyong belum di kirimin uang sama ema”. (ucapnya)
Pak Rudy : “ yasudah saya kasih waktu 2 hari”. (ucapnya dengan tegas)
Gendut : “jagan 2 hari pak”. (ucapnya)
Pak rudy : “kalian kan minggu depan sudah siding skripsi, jadi harus secepatnya di lunasi, tidak ada tawar menawar oke”. (ucapnya degan tegas)
Rendy : “ maafkan kami ya pak, kami akan melunasi semuannya ko pak.” (ucapnya)
Kribo : “ yasudah pak kami keluar dulu”. (ucapnya degan tegang)
Pak Rudy : “ yasudah”. (ucapnya)
Kribo : “terimakasih pak”. (ucapnya)
“assalamualaikum”. (ucap mereka sambil berjalan menuju pintu)
Lalu mereka pun keluar dari dari ruangan tersebut, dan memikirkan bagaiman cara untuk mendapatkan uang tanpa meminta kepada orang tua.
Rendy : “yasudah kawan-kawan sekarang kita harus berfikir bagaiman kita mendapatkan uang”
Kribo : “bagaimana kalau kita coba jualan gorengan, ya walaupun hasilnya tidak banyak, yang penting kita berusaha dulu.” (ucap idenya)
Cungkring : “ iya bener tuh kribo, sampean cerdas ya, laian juga modalnya tidak banyak ko”. (ucapnya)
Gendut : “iya kita jual di kampus dan setelah pulang kampus di jalan deket kost, bagaimana?” (ucapnya)
Rendy : “iya bagus jug ide kalian, yasudah kita ke pasar abis itu ke kost, kita buat gorengannya…oke”. (ucapnya)
Lalu merekapun pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk di buat gorengan dan kembali ke kostan. Keesokannya kuliah pun libur dan mereka bergegas untuk berjualan keliling di dekat tempat kostnya.
Rendy : “ gerengan..gorengan, ayuk di beli bapa, ibu masih hangat”. (teriaknya)
Gendut : “ayuk di beli..di beli”. (ucapnya degan lemas)
Kribo : “kau kenapa dut”. (tannyanya)
Gendut : “aku gak kuat capek dah gitu panas, ayuk kita istirahat dulu”. (ajaknya)
Kribo : “ rendy, ini si gendut kasian dia ke capean kita istirahat dulu.” (ucapnya sambil emanggil rendy)
Lalu mereka pun dudu di sebuah pos ronda untuk beristirahat.
Cungkring : “ ya allah dari tadi kita kelling belum ada yang terjual”. (ucapnya sambil mengusap keringat di dahinya)
Rendy : “ yang sabar ya kawan-kawan kita pasti kuat ko, terus semangat untuk masa depan”. (ucapnya sambil menyemangatin teman-temannya tersebut)
Kribo : “ iya bener tuh, ayuk semangatttt!” (ucapnya dengan penuh semangat)
Tiba-tiba terdengar suara orang meminta tolong ketika sedang asik ngobrol, lalu mereka pun menghampiri orang tersebut, yang ternyata kake-kake tersebut yang meminta tolong karna di gangu oleh tiga orang preman.
Rendy : hey kamu beraninya sama kake-kake kasihan dia sudah tua”. (ucapnya kepada preman)
Kribo : “iya siang-siang seperti ini sudah merampok segala”. (ucapnya)
Gendut : “ hayo kalau berani sama saya”. (ucapnya degan badan tegap)
Kribo : ‘kau bias dut?”. (tannyanya)
Gendut : “ bisalah gini-gini mantan pendekar”. (ucapnya degan bergaya silat)
Cungkring : “ayuk dut pasti kau bias, saudaramu ini mengdukung mu”. (ucapnya menyemngati gendut)
Lalu rendy dan gendut  pun melawan prean-preman terebut, sedangkan kribo dan cungkring menjaga sang kake, dan akhirnya sang preman tersebut pun kalah dan lari meninggalkan mereka.
Rendy : “ kake tidak apa-apa?” (tanyanya)
Kake : “tidak apa-apa, terimakasih ya cu, oiya kalian jualan apa ini?” (Tanya kake sambil melihat ranjang yang berisi gorengan)
Kribo : “ iya ke kami jual gorengan, dari tadi kami keliling tapi belum juga laku”.(ucapnya)
Kake : “ masih ada pemuda seperti kalian yang masih mau berjualan keliling, memangnya hasil penjualannya untuk apa cu?” (tanyanya)
Rendy : “ untuk membayar kuliah ke, kami harus melunasi pembiayaan, kalau tidak kami tidak akan lulus dan kami hanya punya waktu 2 hari umtuk melunasinya ke, makanya kita berjualan karna kita tidak mau miminta dan merepotkan orang tua kita”. (ucapnya)
Kake : “kasian sekali kalian, bagaiman kalau kake yang akan melunasinya sebagai tanda teria kasih kake”. (ucap kake)
Cungkring : “tidak usah kake kami ikhlas menolong kake, lagian pulang sangat besar biayanya ke”. (ucapnya)
Kake : “ tidak apa-apa kake ikhlas ko, angap aja kake ini kake kalian, lagi pula kake hidup sebatang kara dengan kekayaan yang berlimpah ini karna anak kake sudah meninggal”. (ucapnya)
Rendy : “tidak usah ke, terimakasi”. (ucapnya)
Kake : “jagan kalian menolaknya ini risky, tolong lah biar kake biasa menolong kalian, dan kalian sudah kake anggap sebagai cucu kake sendiri”. (ucapnya sambil tersenyum)
 “iya ke, terimakasih ya ke”. (ucap mereka sambil terharu)
Lalu merekapun memeluk sang kake, kemudain mereka kembali ke tempat kost, dan keesok harinya mereka bertmu dengan kake tersebut di depan kostannya.
Rendy : “kake”. (ucapnya sambil salaman)
Kake : “ ayuk ke kampus bareng kake, sekalian kake membayar tunggakan kalian”. (ucapnya)
Kribo : “naik mobil ini ke?” (tannyanya)
Kake : “iya cu, ayuk masuk”. (ucap kake sambil tersenyum)
Beberapa hari kemudian waktunya untuk mahasiswa sidang skripsi, mereka pun duduk di depan pintu yang tertulis ‘Ruang Sidang” untuk bergantian masuk.
Rendy : “bismillah aku sudah di panggil”. (ucapnya sambil meliaht kea rah kribo, cungkring dan gendut)
Kribo : “sukses ya rendy”. (ucapnya)
Lalu rendy pun memasuki ruagan tersebut dan bergantiang degan gendut, kribo dan cungkring. Setelah sidang tersebut beberapa hari kemudian pengumuman ke lulusan telah di temple di mading.
Kribo : “ coba cungkring kau lihat sana, kau kan kecil jadi bias nyelip di antar kerumunan”. (ucapnya sambil menunjuk mading tersebut yang di penuhi kerumunan siswa)
Cungkring : “okey”. (ucapnya samba menghampiri madding tersebut)
Setelah beberapa menit cungkring meliat madding tersebut, datanglah cungkring menghampiri mereka degan muka sedih.
Rendy : “ gimana kring hasilnya?” (tannyanya)
Kribo : “ko wajah kau sdih gitu, kenapa? Kita tak lulus?”. (tannyanya)
Cungkring: “kita….lulus dong”.(ucapnya)
Kribo : “ahh kau ni bikin tagang aja kau”. (ucapnya degan kesal)
Gendut : “tau ni si cungkring bikin kesel, tpi tidak apa-apa yang penting kita lulus yey”
Rendy : “alhamdulilah”. (ucapnya sambil tersenyum)
Gendut : “ ema nyong lulus, ema jadi sarjana ema”. (ucapnya sambil teriak senang)
Di gedung wisuda.
Rendy : “akhirnya kita lulus juga dan menadi sarjana”. (ucapnya degan senang)
Kribo : “walaupun orang tua kita tidak bias hadir hari ini, tetapi kita bias membahagiain mereka degan pualang membawa gelar sarjana.” (ucapnya)
Gendut : “iya, pasti ema senang” (ucapnya)
Tiba-tiba datanglah ibu selfie dengan putrid anaknya menghampiri mereka.
Putri : “selamat ya”. (ucapnya sambil tersenyum)
“iya,terimakasih ya putri”. (ucap mereka)
Ibu Selfie : “kalian ternyata memakai baju wisuda keliatan gagah dan ganteng ya”. (ucapnya)
Rendy : “ ibu bias aja bu”. (ucapnya sambil tertawa)
Cungkring : “iya ni ibu’e baru bilang ganteng sekarang bu”. (ucapnya)
Ibu Selfie : “hehe..yasduah kita foto dulu nanti ibu masukin ke ig, path, fb, line dan media social lainnya..yauk semuannya nyengir….buncisssssssss”. (ucapnya sambil memegang kamera)
Dan akhirnya mereka pun menjadi seorang sarjana, keinginan mereka menjadi seorang sarjana pun tercapai dan saatnya mereka berpisah dan kembali ke daerahnya masing-masing untuk memberikan kabar bahagia ini.
Rendy : “kita akan berpisah dan kembali ke tempat asal kita, pokonya kita akan bertemu lagi okey dan jagan lupakan perjuangan kita dan persahabatan kita”. (ucapnya sambil meneteskan air mata)
Kribo : “iya, pasti aku kangen sama kalian”.(ucapnya)
Cungkring : “ayuk kita berpelukan sebulum kita berpisah”. (ucapnya)








No comments:

Post a Comment

3 HARI DI CAMBODIA, NGAPAIN AJA??

 Hello Guys, bertemu lagi dengan gue, kali ini gue mau sharing tentang pengalaman backpacker selama 10 hari ke cambodia (3 hari) dan Vietnam...