Naskah drama 1
SANG PEJUANG DARI DESA
Tokoh Drama:
Ø Rendy : rajin, sopan, disiplin, berasal dari tanggerang
Ø Cungkring : usil, berlogat jawa
Ø Gendut
: suka makan, pemalas, berlogat jawa
Ø Kribo : bijak, berlogat batak
Ø Tania : senior cantik dan pintar
Ø Pakde yoyoi : tukang bakso kampus
Ø Bu Selfie : narsis, artis dunia
maya dan galak
Ø Putri : anak ibu selfi, cantik dan
rajin
Ø Pak
Rudi : tegas, bijaksana, dekan kampus
Panggung
Di sebah ibu kota Indonesia tepatnya di
Jakarta, datanglah 4 pemuda yang dating dari daerahnya masing-masing untuk
merantau ke Jakarta untuk mengejar gelar sarjanah, mereka bertemu di kampus
yang sama.
Kribo : “hey kau”. (sambil
menunjuk orang yang sedang duduk di tukang bakso)
Gendut : “sampean panggil nyong”. (sambil menunjuk dirinya)
Kribo : “ iyo kau”. (ucapnya sambil menatapnya)
Gendut : “ iya ada apa?” (tanyanya)
Kribo : “kau mahasiswa
baru, kau berasal dari mana?”. (tanyanya)
Gendut : “sok kenal deh
ni orang ( ucapnya dalam hati) iya nyong mahasiswa baru, nyong dari jawa”. (sambil memakan bakso yang sudah di pesannya)
Tiba-tiba datanglah
saudara kembarnya yaitu cungkring dari kejauhan, mereka kembar tetapi berbeda fisik.
Cungkring : “sampean dari
mana aja toh, nyong cariin ternyata disinih”.(ucapnya sambil mengmbil bangku
yang berada di samping gendut)
Gendut : “nyong laper lah
mas, makanya nyong makan dulu”. (sabil memegang perutnya)
Cungkring : “ makanya
bilang dulu dong sama mas”. (ucapnya degan nada
kesal)
Gendut : iya mas maaf,
oiya ni kenalin kaka nyong”. (ucapnya sambil memgang
pundak cungkring)
Kribo : “kribo”. (ucapnya sambil menodong tangan)
Cungkring : “cungkring”. ( ucapnya sambil menodong tangan)
Gendut : “cungkring ini
kembaran nyong, gak mirip ya, pasti iya kan, benerkan gak mirip, iya emng gk
mirip”.
(ucapnya dengan cepat)
Kribo : (menggaruk kepala
karna kebingungan)
Datanglah pemuda tampan
menghampiri tukang bakso untuk membeli bakso.
Rendy : “pakdeh saya
minta 1 porsi baksonya dan es teh maninsya”. (ucapnya sambil duduk dibangku)
Pakdeh : “ini dek
baksonya”. (ucapnya pakdeh sambil membawa satu mangkok bakso dan
secangkir teh)
Rendy : “makasih pakdeh”. (ucapnya sambil mengambil sendok dan
garpu yang sudah di siapkan)
Cungkring : “ kau mahasiswa
baru juga”. (ucap cungkring sambil menengok ke arah rendy)
Rendy : “ iya, kalian
juga mahasiswa baru juga, oiya kalian gk
makan”. (ucapnya sambil senyum)
Kribo : “ udah ko tadi
maksih”. (sautnya sambil senyum)
Rendy : “oiya kalian
tinggal dimana?” (tanyanya)
Gendut : “kalau nyong
sama saudara kembar nyong dari jawa, baru hari ini ke jakarta jadi belum tau
mau tinggal dimana”. (ucapnya sambil memegang
pundak cungkring dan mengenalkannya)
Rendy : “ hah kalian
kembar”. (ucap kaget dengan mata melotot)
Cungkring & gendut :
“ iya”. (ucapnya sambil berpelukan dan senyum)
Gendut : “beda ya.. gk
mirip, iya emng kita gk mirip, kata ema’e nyong kita beda 5 hari 5 menit 5
detik dan berat badan beda 5 kilo, jadinya gini deh.. nyong juga bingung kenapa
gitu.”
(ucapnya dengan cepat)
Rendy : “gimana kalau
kita tinggal bareng aja, ngekos bareng biar biayanya kita bisa nyumbang
bareng-bareng”. (ucapnya)
Kribo : “ bener banget,
ide yang bagus”. (sautnya)
Gendut : “yowes kalau gitu, nyong setuju, gimana mas?” (tanyanya sambil menghadap cungkring)
Cungkring : “ya mas si
setuju wae karo sampean”. (ucapnya sambil senyum)
Rendy : “yasudah abis ini
kita cari tempat kos yang murah dan pastinya dekat dari kampus”. (ajaknya)
Kribo : “oke kalau gitu”.
(ucapnya)
Lalu mereka pun kembali masuk ke dalam gedung
untuk mendengarkan pengumuman dari pihak kampus dan tanggal penetapan masuk
kuliah, setelah itu mereka pun bertemu di depan gerbang kampus untuk mencari
kos-kosan.
Rendy : “ bo si cungkring
sama gendut mana”. (tanya rendy sambil
mencari-cari)
Kribo : “nanti mereka
juga datang,tadi katanya si si geendut mau mampir ke kantin buat beli makanan
buat bekel di jalan”. (ucapnya sambil menunjuk
ke tempat kantin yang berada di samping gedung kampus)
Rendy : “aduhh.. ada-ada
aja tuh orang”. (ucapnya sambil
menggeleng kepala)
Kribo : “tuh mereka
datang juga”.( ucapnya sambil melihat cungkring dan gendut yang sedang berjalan
menghampirinya)
Rendy : “ ya allah ini
makanan buat apa banyak banget, buat hajatan?” ( ucapnya sambil melihat
tentengan yang di pegang gendut)
Gendut : “enak aja.. buat nyong makan lah, nyong
setiap 5 menit sekali sering laper jadi harus menyiapkan makanan”. (sambil memegang
perut)
Kribo : “pantas saja kau gendut, apa ibu dan
bapak kau tidak rugi punya anak seperti kau yang doyan makan”. (ucapnya sambil memegang
perut si gendut)
Gendut : “emak bapak nyong saying ko karo
nyong, walaupun nyong suka menghabiskan makanan di rumah, sampai-sampai emak,
bapak dan saudaraku tidak makan karna jatah makanan mereka aku makan”. (ucapnya
sambil merangkul pundak cungkring)
Cungkring : “rendy.. dimana kita mencari
tempat kostnya?” (ucapnya sambil melihat sekeliling yang penuh dengan rumah
mewah)
Rendy : “ coba aja dulu cari di sini”. (ucapnya
sambil mengusap keringat yang yang ada di dahinya)
Kribo : “ehh..rendy itu coba kau lihat ada
tulisan menerima kost untuk laki-laki”. (ucapnya sambil menunjuk sebuah papan)
Rendy : “ oiya ayo kita kesana”. (ucapnya
sambil berjalan menghampiri tempat tersebut)
Tiba-tiba ketika mereka masuk, ada seseorang
gadis cantik yang muncul dari jendela dan melambaikan tangannya. Seketika ada
seorang ibu yang memakai topi ,kacamata dan memakai kalung yang bergantung
handphone model terbaru, sambil membawa rotan di tangan kananya.
Ibu Selfie : “ ada apa nak, apa yang ibu bisa
bantu?” (ucapnya sambil memukul rotan ketelapak tangan kirinya dengan rotan)
Cungkring : “hmm saya mau”. ( ucapnya dengan
gugup)
Ibu Selfie : “ mauu apa!” (tanyanya dengan
nada tinggi sambil memegang rotan)
Rendy : “ kita mau nanya bu, apa disini benar
menerima kost untuk buat cowok bu”. (ucapnya dengan lembut)
Ibu Selfie : “ iya ganteng di sini ada kost
buat cowok, apa lagi cowok kaya kamu”. (ucapnya sambil menggeser cungkring yang
berada tepat di samping rendy)
Gendut : “ dasar ibu-ibu genit, liat yang
cakep langsung di sosor, mangnya nyong ora ganteng apa ya”. (ucapnya dalam
hati)
Rendy : “ iya bu, kira-kira berapa ya bu
harganya?”. (tannyanya)
Ibu Selfie : “ enam ratus ribu”. (ucapnya
dengan lembut)
Rendy : “ oke deh bu, kita bisa tinggal kapan
ya bu?” (tannyanya sambil melihat gedung kost tersebut yang bertingkat tiga)
Ibu Selfie : “ hari ini juga boleh ko, oiya
ganteng kita foto bareng yuk..sini..sini”. (ajaknya sambil menyodorkan kamera
handphone di depan wajah rendy)
Gendut : “ nyong ora di ajak ibu’e?” (tanyanya
sambil memakan makanan yang ada di tangannya)
Kribo : “ yah di kacangin, ibunya lagi asik
noh..haha kurusin dulu noh perut”. (ucapnya dengan ledekan)
Ibu Selfie : “ terimakasih ya nak ganteng, h
ibu masukkin ke fb, line, Ig, path”. (ucapnya dengan gembira)
Cungkring : “waduh ibu’e narsis abis yo, sampean
kalah karo ibu-ibu haha”. (ucapnya sambil melihat Ibu Selfie dan Rendy yang
asik berfoto)
Ibu Selfie : “ oiya ya ibu sampai lupa, tunggu
sebentar putri..putri kemari nak”. (ucapnya dengan nada keras)
Keluarlah gadis cantik dari belakang pintu, ke
empat pemuda itu pun langusng melihat kea rah gadis tersebut sambil tersenyum.
Putri : “iya bu, ada apa?” ( tanyanya)
Ibu Selfie: “antar mereka ke kamar!” (ucapnya
sambil menunjuk ke empat pemuda tersebut)
Kribo : “ya allaah anaknya cantik banget, beda
sama ibunya uppsss..” (ucapnya sambil menutup mulutnya)
Cungkring : “ayu tenan, aku betah kalau
tinggal disini toh”. (sambil melihat putrid yang tersenyum ke arahnya)
Putri : “ ayo silahkan masuk”. (ajaknya sambil
tersenyum)
Lalu merekapun masuk sambil melihat-lihat kost
tersebut dan memasuki kamar yang sudah di tentukan Ibu Selfie.
Rendy : “terimakasih putri”. (ucapnya sambil
tersenyum)
Putri : “iya sama-sama, semoga betah ya
tinggal disini”. (ucapnya sambil tersenyum)
Kribo : “ya pastilah ka nada ada kau dsini”.
(ucapnya dengan gombalan)
Lalu putripun kembali ke kamarnya untuk
melanjutkan perkerjaan yang telah di jadwalkan oleh ibunya. Kemudian ke empat
pemuda tersebut beres-beres tempat kost yang mereka tempati dan bersitirahat.
Mataharipun sudah muncul, alarm sudah
menunjukan pukul 06:00 WIB
Kring..Kring..Kring..Kring
Cungkring : “ya allah sudah kesiangan ini ayo
bangun-bangun gendut, kribo bangun..”. (ucapnya sambil menguap)
Kribo : “oiya aku lupa, sekarang sudah jam
berapa, nanti kita kesiangan”. (ucapnya sambil tergesah-gesah)
Cungkring : “yasudah aku adus dulu”. (ucapnya
sambil menuju kamar mandi)
Kribo : “ adus apa?” (tanyanya)
Cungkring : mandi lah sampean ora ngerti yo”.
(ucapnya)
Lalu cungkring pun masuk ke dalam kamar mandi.
Kribo : “cungkring abis kau aku ya yang
mandi?” (ucapnya sambil mendekati kamar mandi)
Cungkring : “iya”. (jawabnya sambil teriak
dari dalam kamar mandi)
Kribo : “ yaudah cepetan, eh gendut bangun
udah siang kau ni malas kali kau”. (ucapnya sambil membangunkan gendut)
Rendy : “ tuh kasih aja ikan asin yang tadi
abis aku masak, taro di dekat hidungnya pasti dia bangun”. (ucapnya sambil
teriak dari ruang depan)
Lalu kribopun menaru ikan asin di dekat hidung
si gendut.
Gendut : “hacinnn..auh apan ni baunya gini
banget”. (ucapnya sambil melihat ikan asin yang berada di dakat hidungnya)
Kribo : “haha..rasakan kau makannya bagun, kau
cium saja tuh ikan asin”. (ucapnya dengan tawaan)
Gendut : “sampean gangu nyong bae, lagi mimpi
indah nih, awas koen ya sini gk”. (ucapnya dengan kesal, kemudian bangun dari
tempat tidur dan mengejar kribo)
Kribo : “rendy tolong aku lah, gara-gara kau
ni, ya allah aku akan habis ini oleh badannya yang besar itu”. (teriaknya
sambil berlari menggelilingi bangu)
Rendy : “sudah-sudah kaya anak kecil lagi”.
(ucapnya)
Cungkring : “kribo, nyong dah selesai ni”.
(ucapnya sambil keluar dari kamar mandi)
Kribo : “ aku mandi dulu.. dahh”. (ucapnya)
Gendut : “rese sampean kribo awas sampean ya
tak balas sampean”. (ucapnya dengan kesal)
Lalu kribo pun masuk kedalam kamar mandi,
kemudian gendutpun mandi, setelah itu mereka pun bergegas dating ke kampus.
Kemudian sesampainya di kampus merekapun memasuki ruangannya masing-masing, setelah
beberapa jam bel pun berbunyi kring..kring..kring, mereka pun keluar dan
berkumpul di kantin membeli bakso Pakdeh Yoyoi.
Gendut
: “Pakdeh baksonya yang super besarnya satu ya pakdeh”. (ucapnya kepada Pakdeh
sang penual bakso)
Rendy : “ kamu pesan untuk kamu doang dut?”
(tannyanya)
Gendut : “kalian juga mau?” (tanyanya)
Kribo : “ya mau lah kau ni memangnya kau saja
yang lapar , aku juga lapar”. (ucapnya dengan kesal)
Gendut : “ hehe..yaudah pakdeh pesen tiga
mangkuk lagi yang bayar keribo ya pakdeh yang rambutnya kaya sarang tawon tuh
pakdeh”. (ucapnya sambil melirik kribo)
Kribo : “enak saja kau”. (ucapnya dengan
kesal)
Rendy : “sudah-sudah jagan berantem (ucapnya
kepada kribo dan gendut) ya sudah pakdeh saya aja yang bayar pakdeh”. (ucapnya
kepada pakdeh yang sedang membuat bakso)
Tiba-tiba ketika sedang memakan bakso
datanglah perempuan cantik menghampiri mereka untk membeli bakso juga,
perempuan tersebut bernama Tania, Tania adalah perempuan paling cantik di
kampusnya dan juga pintar.
Tania : “Pakdeh baksonya satu ya”. (ucapnya
sambil duduk)
Lalu tiba-tiba suasana pun hening, dan matapun
tertuju kepada perempuan tersebut.
Cungkring : “hey mba, mahasiswi sini ya mba?”
(tannyanya ke tania sambil tersenyum)
Tania : (menoleh da tersenyum)
Kribo : “haha..Cuma di senyumin doing,
makannya jagan ganjen kau kring”. (ucapnya degan ledekan)
Rendy : “maaf mba, fakultas apa ya?”
(Tanyanya)
Tania : “ maaf jagan panggil saya mba, panggil
saya Tania”. (ucapnya sambil melihat kea rah mereka)
“Ohh… Tania namanya”. (ucap mereka dengan
bersamaan)
Tania : “ kalian murid baru ya?” (tannyanya)
Gendut : “iya Tania”. (ucapnya sambil
tersenyum)
Pakdeh : “ini neng baksonya”. (ucap pakdeh
sambil menyodorkan bakso yang dibungkus degan kantong plastik)
Tania : “makasih ya pakdeh (ucapnya sambil
mengambil bakso tersebut) yasudah aku duluan ya”. (ucapnya sambil tersenyum dan
meniggalkan tempat tersebut)
Rendy : “yaudah yuk sudah sore ni kitabalik
yuk”. (ajaknya)
Gendut : “bentar tunggu nyong dikit lagi habis
ni baksonya”. (ucapnya sambil menyuap bakso yang tinggal satu suapan)
Cungkring : “yasudah terimakasih ya pakdeh”.
(ucapnya)
Rendy : “semuannya berapa pakdeh”. (tannyanya)
Pakdeh : “delapan puluh lima ribu”. (ucapnya)
Rendy : “ini pakdeh terimakasih”. (ucapnya
sambil menyodorkan uang)
Lalu
mereka pun pergi dan kembali ke tempat kostan untuk beristirahat.
Keesokkan harinnya, rutinitas setiap pagi
yaitu kuliah yang mereka kerjaan setiap hari, tak sadar waktupun sudah berlalu
kini merekapun sudah memasuki semester 8 dan harus membuat skripsi.
Rendy : “aduh bagaimana ni skripsi harus cepat
di selesaikan”. (ucapnya dengan khawatir)
Cungkring : “kalau tak selesai, aduh kita akan
ngulang lagi, bagaimana ni dut ema’e pasti sedih”. (ucapnya dan langsung
memeluk gendut)
Tiba-tiba datanglah tania menghampiri mereka
berempat degan tergesah-gesah.
Tania : “aduh.. kalian di panggil pak rudi
suruh ke ruangaanya”. (ucapnya)
Kribo : “memangnya ada apa?” (tannyanya)
Tania : “ tidak tau, coba aja kalian kesana”.
(ucapnya)
Rendy : “yasudah terimakasih ya Tania”.
(ucapnya sambil tersenyum)
Lalu Tania pun pergi meninggalkan mereka,
kemudian mereka pun langsung berjalan menuju ruangan tersebut.
“assalamualaikum pak”. (ucap mereka sambil
membuka pintu)
Pak Rudi : “waalaikumsalam, silahkan masuk”.
(ucapnya)
Rendy : “bapak memanggil kita”. (ucapnya degan
sdikit rasa tegang)
Pak Rudi : “ iya, kalian tau mengapa kalian di
panggil”. (ucapnya)
“tidak pak”. (jawab mereka sambil menundukan
kepala)
Pak Rudi : ‘ kalian itu sudah menunggak spp
dan sebagainya selama 4 bulan, gimana si kalian, mau lulus tidak? Skripsi belum
selesai, pembayaran belum selesai”. (ucapnya degan tegas)
Kribo : “kasih beberapa waktu pak”. (ucapnya)
Rendy : “iya pak, pasti kami bayar ko
pak”.(ucapnya)
Cungkring ; “ iya pak, nyong belum di kirimin
uang sama ema”. (ucapnya)
Pak Rudy : “ yasudah saya kasih waktu 2 hari”.
(ucapnya dengan tegas)
Gendut : “jagan 2 hari pak”. (ucapnya)
Pak rudy : “kalian kan minggu depan sudah
siding skripsi, jadi harus secepatnya di lunasi, tidak ada tawar menawar oke”.
(ucapnya degan tegas)
Rendy : “ maafkan kami ya pak, kami akan
melunasi semuannya ko pak.” (ucapnya)
Kribo : “ yasudah pak kami keluar dulu”. (ucapnya
degan tegang)
Pak Rudy : “ yasudah”. (ucapnya)
Kribo : “terimakasih pak”. (ucapnya)
“assalamualaikum”. (ucap mereka sambil
berjalan menuju pintu)
Lalu mereka pun keluar dari dari ruangan
tersebut, dan memikirkan bagaiman cara untuk mendapatkan uang tanpa meminta
kepada orang tua.
Rendy : “yasudah kawan-kawan sekarang kita
harus berfikir bagaiman kita mendapatkan uang”
Kribo : “bagaimana kalau kita coba jualan
gorengan, ya walaupun hasilnya tidak banyak, yang penting kita berusaha dulu.”
(ucap idenya)
Cungkring : “ iya bener tuh kribo, sampean
cerdas ya, laian juga modalnya tidak banyak ko”. (ucapnya)
Gendut : “iya kita jual di kampus dan setelah
pulang kampus di jalan deket kost, bagaimana?” (ucapnya)
Rendy : “iya bagus jug ide kalian, yasudah
kita ke pasar abis itu ke kost, kita buat gorengannya…oke”. (ucapnya)
Lalu merekapun pergi ke pasar untuk membeli
bahan-bahan untuk di buat gorengan dan kembali ke kostan. Keesokannya kuliah
pun libur dan mereka bergegas untuk berjualan keliling di dekat tempat kostnya.
Rendy : “ gerengan..gorengan, ayuk di beli
bapa, ibu masih hangat”. (teriaknya)
Gendut : “ayuk di beli..di beli”. (ucapnya
degan lemas)
Kribo : “kau kenapa dut”. (tannyanya)
Gendut : “aku gak kuat capek dah gitu panas,
ayuk kita istirahat dulu”. (ajaknya)
Kribo : “ rendy, ini si gendut kasian dia ke
capean kita istirahat dulu.” (ucapnya sambil emanggil rendy)
Lalu mereka pun dudu di sebuah pos ronda untuk
beristirahat.
Cungkring : “ ya allah dari tadi kita kelling
belum ada yang terjual”. (ucapnya sambil mengusap keringat di dahinya)
Rendy : “ yang sabar ya kawan-kawan kita pasti
kuat ko, terus semangat untuk masa depan”. (ucapnya sambil menyemangatin
teman-temannya tersebut)
Kribo : “ iya bener tuh, ayuk semangatttt!”
(ucapnya dengan penuh semangat)
Tiba-tiba terdengar suara orang meminta tolong
ketika sedang asik ngobrol, lalu mereka pun menghampiri orang tersebut, yang
ternyata kake-kake tersebut yang meminta tolong karna di gangu oleh tiga orang
preman.
Rendy : hey kamu beraninya sama kake-kake kasihan
dia sudah tua”. (ucapnya kepada preman)
Kribo : “iya siang-siang seperti ini sudah
merampok segala”. (ucapnya)
Gendut : “ hayo kalau berani sama saya”.
(ucapnya degan badan tegap)
Kribo : ‘kau bias dut?”. (tannyanya)
Gendut : “ bisalah gini-gini mantan pendekar”.
(ucapnya degan bergaya silat)
Cungkring : “ayuk dut pasti kau bias,
saudaramu ini mengdukung mu”. (ucapnya menyemngati gendut)
Lalu rendy dan gendut pun melawan prean-preman terebut, sedangkan
kribo dan cungkring menjaga sang kake, dan akhirnya sang preman tersebut pun
kalah dan lari meninggalkan mereka.
Rendy : “ kake tidak apa-apa?” (tanyanya)
Kake : “tidak apa-apa, terimakasih ya cu, oiya
kalian jualan apa ini?” (Tanya kake sambil melihat ranjang yang berisi gorengan)
Kribo : “ iya ke kami jual gorengan, dari tadi
kami keliling tapi belum juga laku”.(ucapnya)
Kake : “ masih ada pemuda seperti kalian yang
masih mau berjualan keliling, memangnya hasil penjualannya untuk apa cu?”
(tanyanya)
Rendy : “ untuk membayar kuliah ke, kami harus
melunasi pembiayaan, kalau tidak kami tidak akan lulus dan kami hanya punya
waktu 2 hari umtuk melunasinya ke, makanya kita berjualan karna kita tidak mau
miminta dan merepotkan orang tua kita”. (ucapnya)
Kake : “kasian sekali kalian, bagaiman kalau
kake yang akan melunasinya sebagai tanda teria kasih kake”. (ucap kake)
Cungkring : “tidak usah kake kami ikhlas
menolong kake, lagian pulang sangat besar biayanya ke”. (ucapnya)
Kake : “ tidak apa-apa kake ikhlas ko, angap
aja kake ini kake kalian, lagi pula kake hidup sebatang kara dengan kekayaan
yang berlimpah ini karna anak kake sudah meninggal”. (ucapnya)
Rendy : “tidak usah ke, terimakasi”. (ucapnya)
Kake : “jagan kalian menolaknya ini risky,
tolong lah biar kake biasa menolong kalian, dan kalian sudah kake anggap
sebagai cucu kake sendiri”. (ucapnya sambil tersenyum)
“iya
ke, terimakasih ya ke”. (ucap mereka sambil terharu)
Lalu merekapun memeluk sang kake, kemudain
mereka kembali ke tempat kost, dan keesok harinya mereka bertmu dengan kake
tersebut di depan kostannya.
Rendy : “kake”. (ucapnya sambil salaman)
Kake : “ ayuk ke kampus bareng kake, sekalian
kake membayar tunggakan kalian”. (ucapnya)
Kribo : “naik mobil ini ke?” (tannyanya)
Kake : “iya cu, ayuk masuk”. (ucap kake sambil
tersenyum)
Beberapa hari kemudian waktunya untuk
mahasiswa sidang skripsi, mereka pun duduk di depan pintu yang tertulis ‘Ruang
Sidang” untuk bergantian masuk.
Rendy : “bismillah aku sudah di panggil”.
(ucapnya sambil meliaht kea rah kribo, cungkring dan gendut)
Kribo : “sukses ya rendy”. (ucapnya)
Lalu rendy pun memasuki ruagan tersebut dan
bergantiang degan gendut, kribo dan cungkring. Setelah sidang tersebut beberapa
hari kemudian pengumuman ke lulusan telah di temple di mading.
Kribo : “ coba cungkring kau lihat sana, kau
kan kecil jadi bias nyelip di antar kerumunan”. (ucapnya sambil menunjuk mading
tersebut yang di penuhi kerumunan siswa)
Cungkring : “okey”. (ucapnya samba menghampiri
madding tersebut)
Setelah beberapa menit cungkring meliat
madding tersebut, datanglah cungkring menghampiri mereka degan muka sedih.
Rendy : “ gimana kring hasilnya?” (tannyanya)
Kribo : “ko wajah kau sdih gitu, kenapa? Kita
tak lulus?”. (tannyanya)
Cungkring: “kita….lulus dong”.(ucapnya)
Kribo : “ahh kau ni bikin tagang aja kau”.
(ucapnya degan kesal)
Gendut : “tau ni si cungkring bikin kesel, tpi
tidak apa-apa yang penting kita lulus yey”
Rendy : “alhamdulilah”. (ucapnya sambil
tersenyum)
Gendut : “ ema nyong lulus, ema jadi sarjana
ema”. (ucapnya sambil teriak senang)
Di gedung wisuda.
Rendy : “akhirnya kita lulus juga dan menadi
sarjana”. (ucapnya degan senang)
Kribo : “walaupun orang tua kita tidak bias
hadir hari ini, tetapi kita bias membahagiain mereka degan pualang membawa
gelar sarjana.” (ucapnya)
Gendut : “iya, pasti ema senang” (ucapnya)
Tiba-tiba datanglah ibu selfie dengan putrid
anaknya menghampiri mereka.
Putri : “selamat ya”. (ucapnya sambil
tersenyum)
“iya,terimakasih ya putri”. (ucap mereka)
Ibu Selfie : “kalian ternyata memakai baju
wisuda keliatan gagah dan ganteng ya”. (ucapnya)
Rendy : “ ibu bias aja bu”. (ucapnya sambil
tertawa)
Cungkring : “iya ni ibu’e baru bilang ganteng
sekarang bu”. (ucapnya)
Ibu Selfie : “hehe..yasduah kita foto dulu
nanti ibu masukin ke ig, path, fb, line dan media social lainnya..yauk
semuannya nyengir….buncisssssssss”. (ucapnya sambil memegang kamera)
Dan akhirnya mereka pun menjadi seorang
sarjana, keinginan mereka menjadi seorang sarjana pun tercapai dan saatnya
mereka berpisah dan kembali ke daerahnya masing-masing untuk memberikan kabar
bahagia ini.
Rendy : “kita akan berpisah dan kembali ke
tempat asal kita, pokonya kita akan bertemu lagi okey dan jagan lupakan
perjuangan kita dan persahabatan kita”. (ucapnya sambil meneteskan air mata)
Kribo : “iya, pasti aku kangen sama
kalian”.(ucapnya)
Cungkring : “ayuk kita berpelukan sebulum kita
berpisah”. (ucapnya)
No comments:
Post a Comment