EKSPLOITASI
karakter
/ penokohan :
Genk
: 1. Devi (Ketua Genk) ; Devi adalah seorang anak yang
tomboy,
pemalas, suka membully, dan mempunyai
postur badan yang sedang, dan berambut ikal.
2. Rara ; Rara adalah temannya
Devi yang centil,
suka dandan, berbadan langsing, dan
berambut pirang.
3. Tania ; Tania adalah
temannya Devi dan Rara yang
lebay, suka ngemil, dan mempunyai postur badan
yang
gendut.
·
Euis (Murid Baru) ; Dia adalah murid baru yang selalu di bully oleh
temannya, karena sifatnya yang lugu, penakut,
dan pemalu.
·
Kepala Sekolah ; Seorang yang bijaksana dalam
mengambil keputusan.
·
Guru BK
; Guru yang tegas, galak, dan sangat ditakuti oleh
semua siswa.
·
Wali Kelas ; Guru yang tegas, namun disukai
oleh
muridnya,
karena sifatnya yang terkadang
suka membuat orang tertawa.
·
Tika (Saksi mata
kejadian pembullyan)
·
Icha (Ketua Kelas) ; (Seorang ketua kelas yang tegas dan disiplin)
Naskah drama
BABAK
1
Terlihat dari gerbang sekolah yang ramai, Devi,
Rara, dan Tania berjalan santai. Pagi itu mereka melakukan pemalakan dan
membully siswa lain.
Tania : “ Kalian tau
gak hari ini, kita kedatangan siswa baru?” (Sambil
melirik
kearah
Devi dan Rara)
Devi : “ Ohh yaaa?!
Pindahan dari mana?” (Sambil asik
memainkan
gadgetnya)
Rara : “
Dengar-dengar, katanya sih pindahan dari kampung.”
Devi : “ Ya ampun,
pasti gayanya katrok banget deh ya kan?!”
Rara & Tania : “ Benar banget, HAHAHAAAA”
BABAK 2
Bel tanda masuk pun berbunyi. Semua siswa berlarian
menuju kelas, kecuali anggota genk terkenal ini, mereka berjalan santai menuju
kelasnya.
Brakkk…
(
Terdengar suara pintu terbanting )
Semua siswa melihat ke asal suara yang tak lain
adalah Devi, Rara, dan Tania. Mereka dengan santainya memasuki kelas, tanpa
menghiraukan tatapan teman sekelasnya.
Icha sang ketua kelas yang merasa kesal, berdiri
dari tempat duduknya dan menghampiri genk tersebut.
Icha :
“ Heh ! Kalian udah berapa kali aku peringatin, kalau
buka pintu gak usah dibanting
segala!”
Devi :
“ Ohh gitu ya? Sorry, lain kali kita gak ngulangin
Lagi
deh..” (Perkataan Devi diiringi dengan
tawa ejekan dari Rara
dan Tania)
Icha :
“ Terserah kalian, ini untuk terakhir kalinya aku
peringatin
!”
Semua Genk : “ Terserah, minggir gw mau
lewat!” (Ketiga genk tersebut
langsung duduk di bangkunya masing-masing)
( Setelah itu, guru pun masuk dengan seorang siswa
di belakangnya)
Ibu Guru : “ Anak-anak seperti yang sudah
kalian ketahui,
Hari
ini kita kedatangan siswa baru. Mohon
perhatiannya?!
Semua murid : “ Siaaapppp buu…”
Ibu guru : “ Silahkan perkenalkan dirimu, sebutkan
nama,
alamat, dan asal sekolahmu dulu.” (Ucap bu guru
kepada murid baru tersebut)
Euis
: “ Terima kasih ibu guru. Baik,
teman-teman perkenalkan nama saya, Euis Nurjanah. Sekarang saya tinggal di Jl. Sari Gede, Cijantan
Timur, Jakarta Barat. Saya pindahan dari SMK Al-Hikmah, Ciamis.” ( Dengan
suara lembut)
Setelah Euis
memperkenalkan dirinya, akhirnya Ibu guru memulai pembelajaran pada jam pelajaran hari itu,
pembelajaran pun berjalan dengan tertib.
Kring…..kring….( Bel dua kali tanda istirahat
berbunyi)
Akhirnya Tania, Devi,
dan Rara bergegas keluar dari ruang kelas mereka untuk beristirahat.
Tania : “ Mau ke
kantin gak ??”
Devi & Rara : “ Ayo?! Udah laper nih..” (sembari bergegas
menuju kantin)
BABAK 3
Sesampainya di kantin, mereka melihat Euis yang
sedang
duduk sendirian. Ketiga genk tersebut langsung
menghampiri Euis.
Semua Genk : “ Hai..”
Euis
: “ (Tanpa berkata apapun, Euis langsung berjalan melewati genk
tersebut)”
Devi : “ Heh, main
pergi aja! Lo gak tau siapa kita?!” (Devi pun
langsung menarik
lengan Euis dengan kasar)
Euis : “ Maaf saya
buru-buru.” ( Dengan terbata-bata dan
menundukan kepala karena ketakutan)
Tika yang melihat kejadian itu, langsung menghampiri
genk tersebut.
Tika : “ Ehh, ada
apa ini ?!”
Rara : “ Bukan
urusan lo !?”
Tika : “ Kalian gak bisa gitu dong, ngebentak dia seenaknya!?”
Devi : “ Mending lo
diam deh, gak usah ikut campur!” (Tika
pun langsung
membawa
Euis pergi dari genk tersebut)
Setelah kejadian itu berlalu, ketiga genk tersebut
masih terus membully Euis dari masalah yang biasa, hingga benar-benar sepele.
“Tika yang mengetahui kejadian tersebut, langsung
melaporkan kepada wali kelas dan
kepala sekolah.”
(Tiba – tiba Guru BK
menghampiri genk tersebut)
Guru BK : “ Kalian bertiga, nanti setelah pulang
sekolah datanglah ke aula
sekolah.”
Semua Genk : “ Emangnya, ada apa ya bu??” (Dengan muka penasaran)
Guru BK : “ Pokoknya datang saja.” (Guru BK
pun langsung meninggalkan ketiga
genk
tersebut)
Devi
: “ Gw takut deh, jangan-jangan..”
Rara
: “ Jangan-jangan kenapa?! (sambil melirik ke arah Devi)
Devi
: “ Mmmm.. udahlah, gak usah dipikirin.”
Tania
: “ Benar, ngapain dipikirin santai aja kali..”
Guru-guru dan kepala sekolah membahas kejadian ini
dan memutuskan, bahwa sidang akan dilaksanakan setelah pulang sekolah dengan
tersembunyi.
BABAK
4
(Setelah pulang sekolah, ketiga genk tersebut
langsung menuju aula sekolah)
Semua Genk : “ Assalammualaikum”
Semua orang di dalam aula : “ waalaikumsalam..”
Mereka pun duduk di kursi yang sudah dipersiapkan, kursinya
benar-benar di tengah aula. Di samping kiri terdapat teman sekelasnya, dan
samping kanannya terdapat para guru.
Kepsek : “ Euis apa
benar mereka bertiga pelakunya ??”
Euis : “ Iyaa bu. (Euis menjawab
dengan gugup)”
Guru BK : “ Ya sudah, ibu harap kalian
bertiga menjawab dengan jujur?!”
Semua Genk : “ Baik buu..”
Guru BK : “ Apakah benar kalian membully
Euis ??”
Devi : “ Yaa, saat
kami menyapanya, ia tak menyapanya kembali.”
Wali kelas : “ Apakah hanya itu pembelaan
kalian ?!”
Semua Genk : “ (Mengangguk)”
Kepsek : “ Bagaimana
dengan Euis, kenapa kamu tidak membalas sapaan
mereka??”
Euis : “ Aku hanya
merasa gugup saat mereka menyapaku. Aku minta maaf,
karena kesalahanku sewaktu itu membuat
kalian marah kepadaku.”
Devi : “ Seharusnya
kita yang minta maaf, karena sudah kasar kepadamu.”
Rara & Tania : “ Maafkan kesalahan kita ya Euis??”
Euis : “ Iyaa, aku
maafin kalian.”
Kepsek : “ Ibu
berharap tidak ada lagi laporan, bahwa ada murid di sekolah ini
melakukan pembullyan. Mengerti kalian?”
Semua Genk : “ Mengerti bu, kami janji tidak
akan membully lagi.”
Setelah kejadian itu, Devi, Rara, dan Tania berteman
baik dengan Euis. Mereka bertiga pun sudah tidak melakukan pemalakan ataupun
pembullyan lagi. Mereka bertiga sadar, bahwa tidak baik membeda-bedakan orang
dan membully-nya.
No comments:
Post a Comment