Sunday, January 29, 2023

7 HARI BACKPACKERAN KE MALAYSIA BAGI PEMULA, KUALA LUMPUR DAN MALAKA!

Hello Guys,
     Bagi Anda yang sedang membaca blog ini, berarti Anda sama-sama penyuka traveling, benar kan ya? jadi, sangat tepat sekali Anda datang ke blog ini, karena gw bakalan ngupas abis tentang perjalanan 7 hari Gw ke Malaysia. Apalagi bagi Anda semua yang lebih suka bepergian lewat jalur BackPacker..cocok banget nih bagi pemula.
     Oh iya, sebelum gw lanjut, bagi Anda yang mau tahu informasi mengenai backpacker ke Singapura dan Bali, baca aja di tulisan gw lainnya. Dijamin sangat informatif.
Oke, tanpa basa-basi lagi, gw bakal langsung cerita aja ya!

A. MENGAPA MALAYSIA?


     Jujurly, awalnya gw ga ada niatan ke Malaysia, karena tujuan awal gw ke Thailand. Namun, gw sadar diri, saat gw searching semua harga tiket pesawat di musim liburan semester 1, ternyata harga tiket nya mahal parah, sangat melonjak banget. Jadi, karena duit gw pas-pasan, dan dari pada ga liburan, akhirnya terpaksa gw ke Malaysia. Ga tahu kenapa, awalnya gw ga tertarik aja ke Malaysia, soalnya kayak ga menantang aja, vibe nya pasti mirip Indonesia, ga ada bule, histerianya pasti kayak di Indonesia (Begitulah pikirku saat itu). Ya, akhirnya mau ga mau gw harus berangkat. Namun, dugaan gw salah, saat gw menjajaki negara Melayu ini selama seminggu, woow, bener-bener seindah dan seelok itu, ternyata pandangan gw terhadap Malaysia terlalu sempit, sehingga gw udah mendoktrin duluan.
     Selain itu, Malaysia juga sangat tepat buat Backpacker pemula, tanpa ribet dan tanpa rudet. Karena jaraknya dekat jadi harga tiket pesawatnya masih kejangkaulah ya. Ditambah, biaya hidupnya yang masih terjangkau pula. Apalagi budget gw yang minim, sehingga tidak ada kata negara lain selain Malaysia.
     Jadi, "Bismillah.." gw pun langsung pesen tiket pesawat, booking hostel, dan searching tempat-tempat menarik di Malaysia. Sampai akhirnya gw pilih destinasi di dua kota yaitu "Kuala Lumpur dan Melaka"
Gw cari tuh tempat-tempat wisatanya secara detail, yang kira-kira bisa gw jadikan list kunjungan sendiri.

B. MENGAPA HARUS KL DAN MALAKA?
     Alasannya, karena KL adalah ibukota Malaysia, sangat wajib sekali dikunjungi berhubung pusatnya negara kan di kota tersebut. Mustahil banget gw lewatin gitu aja. Kemudian kenapa harus Malaka, sebab di tempat tersebut banyak musieum dan merupakan tempat yang dijadikan warisan dunia oleh UNESCO, wahh..penasaran kan?

C. BOOKING TIKET PESAWAT BERAPA?
     Perlu diketahui bahwa gw solo backpacker. Artinya, gw apa-apa sendiri (tanpa jasa agent), gw cari hostel sendiri, cari tiket pesawat sendiri, bahkan cari tempat wisata pun sendiri. Baik, Gw pesan tiket pesawat di aplikasi traveloka, gw cari tuh tiket yang termurah. Akhirnya tiket termurah jatuh di tanggal 25 Desember 2022 dengan menggunakan Air Asia (jkt-kl) seharga Rp. 1.799.991 tanpa makan, tanpa fasilitas bagasi. Berangkat pukul 15.10-18.10. Sementara itu, baliknya (kl-jkt) gw dapet yang lebih murah lagi, ditanggal 31 Desember 2022 menggunakan Batik Air seharga 1.040.600 dengan fasilitas bagasi 2 kg, berangkat pukul 18.10 (sumpah ngaret banget).
     Kenapa harga berangkatnya mahal banget? ya..itu tadi, gw berangkat pas banget di momen liburan sekolah, jadi harganya mahal. Mungkin akan beda lagi ceritanya jika gw berangkat di bukan momen liburan. Pasti akan lebih murah.
     Bagi Anda yang mau makan di pesawat, tinggal beli aja di pesawatnya langsung, dengan harga dari Rp. 45000-an ke atas.




D. BOOKING HOSTEL DAN HOTEL BERAPA?
     Lho kenapa hostel? karena itulah makna dari solo backpacker, supaya gw bisa berbaur dengan para backpacker dari negara lain, jadi 1 room bisa diisi dari mulai 4-10 orang. Jenis kamarnya adalah kamar tingkat .
    Hostel pertama yang gw pesan di KL adalah di Leo Leisure Hotel selama 3 malam dengan harga 319. 524. Murahkan? meskipun murah tapi fasilitasnya cukup kok. Yang penting bisa mandi (kamar mandi bersama) dan tidur (1 room di isi 10-16 backpacker). Gw beruntung banget dapet hostel ini karena berada di pusat kota, jadi kemana-mana tu deket. Apalagi letaknya di pasar seni-central market, benar-benar tempat idaman banget. Stasiun paling dekat dari hostel adalah stasiun pasar seni dan stasiun masjid jame. Bagi Anda yang ingin pesen kamar privasi (1 room 1 orang), ada juga kok tersedia, namun dengan harga yang sedikit mahal.
    Hostel ke dua yaitu di Malaka, tepatnya di Joka-Joka GuestHouse selama 1 malam saja seharga 169.000 dengan model kamar kapsul, jadi lebih private dibanding yang di KL. Tempatnya sangat tenang dan nyaman, pemiliknya juga sangat ramah. Udah gitu, tempatnya tu strategis banget yaitu tepat di bangunan merahnya yang merupakan destinasi utama kota Malaka. Pokoknya gw hoki banget dah. Fasilitas di hostel ini adalah minum sepuasnya, baik dingin maupun panas, gw juga sampai nyeduh pop mie lho yang gw bawa di indo. Udah lagi dikasih roti plus selai lagi sepuasnya, ada loker juga, meskipun kamar mandinya bersifat bersama, tapi sangat nyaman dan bersih karena nuansa tempatnya mengusung kekeluargaan, jadi lebih kayak di rumah aja rasanya.
    Selanjutnya, di penghujung backpacker, gw akhirnya balik lagi ke KL dan nginep di Lotus Hotel, selama 2 malam seharga Rp. 693.757. Fasilitasnya adalah 1 kamar 1 orang dengan kamar mandi di dalam, dapet kopi, biskuit, pokoknya layaknya hotel pada biasanya, nyaman banget. Udah gitu, sama-sama di pusat kota dan dekat banget di stasiun Masjid Jame. Hotel ini berada di kawasan Masjid India dan Masjid Jame yang sangat terkenal.
semua pemesanan Hostel dan Hotel gw lakukan di aplikasi Booking.com. Pokoknya setiap gw backpackeran, gw selalu pesan di aplikasi tersebut, soalnya harga yang ditawarkan sangat variatif, lengkap, dan detail.




E. BELI RINGGIT KE MONEY CHANGER?

     Oke, ini yang paling penting. Sebelum gw pergi ke Malay, 4 hari sebelumnya gw rajin-rajin cek harga ringgit di setiap agent money changer di Indonesia. Sebenarnya, loe bisa beli di bank atau di money changer wilayah bandara dan di malaysianya langsung. Namun, berdasarkan referensi yang gw dapet. Justru kalau kita beli di agent money changer bandara atau di malaysianya langsung maka harga jualnya akan sangat mahal banget. Begitu pun kalau di bank, katanya sangat beresiko. Gw juga coba cari di internet, semua blogger pada nyaraninnya ke money changer dekat tempat tinggal aja. Oleh sebab itu, akhirnya, gw pun memilih untuk membelinya di agent money changer sunter alias jl. danau sunter "Save Changer", yang mana, tempat ini deket banget dari kosan gw. Dan lagi, harga ringgitnya juga yang paling murah di antara yang lainnya. Gw emang rajin searching harga ringgit di berbagai money changer, gw hubungi tiap agentnya by WA, dan al hasil..yah..pilihanku jatuh ke Save Changer. 
     Mau tahu harga 1 ringgitnya>? oke..1 ringgitnya 3550 guys. Untuk itu, gw beli sebanyak 2 juta, dengan kata lain, gw dapet 563 ringgit. So...saat gw rupiahin lagi, ternyata dari pecahan ringgit bersihnya gw cuma dapet 1.700.000-an, otomatis 300ribunya menjadi ladang untung bagi money changer terkait. Di musim gw, ringgit emang lagi mahal-mahalnya si.




F. DESTINASI DI KUALA LUMPUR
     1. Masjid Jame dan River of Life

       

 Dua tempat ini sangat dekat dengan hostel Gw. Sekaligus tempat paling terkenal di Malaysia. Anda bisa dateng ke sini dengan gratis. Saat ke masjid pastikan Anda menggunakan pakaian sopan alias panjang. Bagi Wisatawan yang berpakaian pendek/tak berhijab biasanya akan dikasih kain oleh pihak masjid. Di sini juga ada Guide lho sehingga kita bisa mengetahui sejarahnya (gratis juga). Bisa foto-foto di sekitar masjid dan itu gratis pula. Bentuk masjidnya juga sangat unik dan artistik, sehingga instagramable banget.
    Nah, di sekitar Masjid terdapat sungai yang indah banget bernama River of Live. Desain sungainya dibuat sangat memukau sehingga membuat siapapun betah di dalamnya. Kalau datang di pagi hari, sangat cocok buat melamun serta sangat sejuk nan menyegarkan. Sebaliknya, jika datang di malam hari, tempat ini banyak dikunjungi kaula muda karena spot-spotnya sangat mendukung untuk sekedar nonkrong. Setiap jam-jam tertentu di malam hari, sungai ini akan menampilkan pertunjukan air mancur yang indah, selain itu pada tiap harinya sungai ini difilter dengan teknologi tinggi sehingga akan selalu bersih. Pokoknya Anda harus datang ke tempat ini, wajib.  Dan lagi-lagi kita bisa menikmati panorama sungai ini secara gratis. Stasiun paling dekat ke tempat ini adalah stasiun masjid jame.


     2. Sultan Abdul Samad Building
     Tak jauh dari Masjid Jame, tepatnya di samping Masjid. Terdapat bangunan bersejarah bernama Sultan Abdul Samad. Keunikan dari tempat ini adalah desain bangunannya yang antik dan memukau sehingga sangat diburu oleh wisatawan. Datanglah pagi-pagi buta ke tempat ini, mumpung lagi sepi dan tidak begitu banyak yang berkunjung sehingga memudahkan kita untuk berfoto. Untuk ke tempat ini pun tidak dikenai biaya, bahkan Anda bisa memasuki area tamannya. Oh iya, kita tidak diperkenankan untuk masuk ke dalamnya, alasannya, gw juga ga tahu si.





     3. Dataran Merdeka
     Tepat di seberang Gedung Sultan Abdul Samad, terdapat lapangan yang sangat populer, tempat bendera inti malaysia dikibarkan alias pusatnya kota (mungkin kayak alun-alunnya KL) namanya lapangan merdeka, tempat ini selalu ramai dikunjungi baik siang maupun malam. Namun, gw saranin datangnya di malam hari aja, lebih kondusif dan lebih berasa ramainya, lapangan ini mengingatkan gw sama alun-alun bandung, histeria ramainya hampir mirip lah, banyak banget orang, banyak banget tukang mainan, akan tetapi di sini lebih tertata dan rapi dari segi penggunaannya. Kita juga bakalan melihat bendera malaysia dikibarkan secara terpusat di lapangan. Di sekitar lapangan juga terdapat perpustakaan KL yang layak buat dikunjungi. Untuk mendatangi lapangan ini, tidak bayar kok, alias gratis.


     4. KLCG Confectionery and Bakery



     Tak jauh dari lapangan merdeka, terdapat suatu tempat populer lainnya yang selalu ramai dikunjungi. KLCG tu semacam tempat dengan isi musieum dan bakery. Sangat menarik sebab kita jadi mengetahui sejarah malaysia secara umum, dari mulai letak sampai bangunan-bangunan yang ada, tentunya disajikan dalam bentuk menekin. Bahkan, di lantai 2 kita bakalan disuguhkan sebuah ruangan yang cukup luas, yang mana ruangan tersebut adalah semacam menekin berupa negara Malaysia secara keseluruhan, pokoknya keren. 
     Nah, Jika Anda lapar, Anda bisa mendatangi bakerynya yang historis itu. Di sana banyak menyajikan pastry, roti, kue, cake, steik, burger, dsb. Untuk harganya sih menurut gw, hmm agak sedikit mahal ya (menurut gw sebagai rakyat jelata dan miskin), tapi..kapan lagi bisa makan di tempat historis kayak gini, jadi, mending sesekali coba aja. Tapi, berhubung gw lagi hemat, gw akhirnya memilih untuk makan di tempat lain aja. Oh iya, di KLCG juga terdapat monumen I LOVE KL yang terkenal itu lho. Pokoknya Anda harus coba ke tempat ini, soalnya semuanya free (kecuali kalau mau pesen makan).


     5. Pasar Seni/ Central Market
     Nah, kalau tempat ini deket banget dengan hostel gw, jadi tinggal nyebrang aja langsung sampe deh. Tempat ini juga sangat terkenal di KL. Semacam Pusat perbelanjaan yang di dalamnya tu khusus karya seni semua, dari mulai gantungan, acesories, karya lukisan, baju khas, pokoknya yang berbau-bau art semuanya ada di sini. Loe bisa menikmati desain bangunannya yang unik, juga pernak-pernik toko yang kayaknya tu cukup menarik buat dipandang. Ada banyak oleh-oleh di sini juga, jadi bagi para pelancong yang lagi liburan biasanya akan beli di tempat ini, kenapa? karena harganya cukup murah dibanding di tempat lain.
     Btw, gw juga beli oleh-oleh di sini lho. Gw beli gantungan 5 lusin. 1 lusinnya isi 6 dengan harga 10 ringgit, tooth bag juga 1-annya 10 ringgit. cukup murah lah ya, bahkan kalo loe beli banyak, loe bisa nawar dong, bisa berupa penurunan harga atau pun berupa bonus barang lainnya. Kemudian, di sini juga gw beli makanan, antara lain kayak oatmil 3 bungkus seharga 40 ringgit. Gw juga beli 1 bungkus popcorn rasa telur asin dengan harga 15 ringgit (agak mahal sih, tapi rasanya sumpah, enak banget).




     6. Petaling Street
     Tak jauh dari pasar seni, loe tinggal jalan aja, nyebrang, maka loe bakalan nemuin Petaling Street. Ini kayak China Town gitu. Di sini banyak banget berbagai macam dagangan seperti pakaian, sepatu, bahkan culiner. Harganya pun variatif, tergantung kebutuhan, Namun, gw ke sini hanya cuma liat-liat aja, sekedar menyatu dengan keramaian yang cukup sesak.



     7. Petronas dan KLCC
     Nah, dari Petaling street, gw memutuskan buat langsung ke petronas alias menara kembar yang terkenal itu lho. Namun, gw harus menggunakan transportasi kereta dulu alias KRL. Maka itu, gw akhirnya memutuskan ke stasiun pasar seni, gw langsung pesen tiket menuju KLCC sekitar 2 ringgit. Untuk tiketnya, loe bisa beli aja di mesin tiket, tiket yang dimaksud adalah berupa koin gitu. Jadi tidak seperti kita di Indonesia yang menggunakan kartu e-money.
     Setelah gw sampe di stasiun KLCC. Gw tinggal cari arah aja menuju KLCC Petronas, begitu sampai. Subhaaanalaaaahh...banyak banget gedung-gedung tinggi di wilayah ini, namun tentunya, menara kembar inilah yang paling tinggi. Jadi gini, si petronas ini menyatu dengan mall bernama Suria yang luasnya sama-sama naudzubillah. Pas gw sampe di petronasi akhirnya gw langsung foto-foto dan video. Suasana sangat ramai dan panass banget (karena gw berkunjung di jam siang). Saking tingginya nih bangunan, gw ampe ga bisa motoin seluruh gedungnya. Maka itu, dengan terpaksa gw sewa jasa foto yang banyak berseliweran di tempat. Dengan 10 Ringgit gw bisa mendapatkan foto berkualitas tinggi dengan panorama petronas dari keseluruhan. Kenapa harus sewa jasa foto? karena mereka punya semacam alat yang bisa nge-foto petronas secara keseluruhan, udah gitu, kualitas foto yang mereka gunakan sangat tinggi. Jadi gw pikir, kapan lagi dong, toh gak tiap hari juga. Oh iya, 10 ringgit dapet 2 kali foto (tapi kayaknya bisa lebih deh kalau di tawar, soalnya gw orangnya ga bisa nawar).



     8. Mall Suria
     Setelah puas foto-foto di depan petronas, akhirnya gw langsung masuk ke dalam, yang artinya itu adalah mall Suria. Jadi, mall ini tu nyatu sama kaki petronas. Gw iseng-iseng aja masuk, dan ternyata desain mallnya mewah banget. Saking luasnya, gw males harus nyoba semua sudut mall, lagian mau apa juga, beli juga kagak, sampai akhirnya gw pergi ke belakang mall. Ternyata di sana ada air mancur yang terkenal itu. Jadi nama air mancurnya itu adalah Symponie. Setiap jam 8 malam, tempat ini akan menampilkan pentas air mancur yang indag banget. Tak hanya itu, di seberang air mancur, terdapat taman KL yang luas banget, tak hanya luas, tapi juga indah dan tertata rapi. Gw akhirnya masuk ke taman tersebut, di dalam sini juga ada area kolam renang dan aneka mainan yang bisa dimasuki para bocil, akan tetapi harus bayar tiket lagi. Oh iya, gw juga makan siang lho di sekitar sini, ada banyak foodcourt juga di sekitar sini. 



     9. Kampung India/ Little India
     Hari selanjutnya, gw pergi ke Kampung India dengan menggunakan KRL jurusan ke stasiun central. Dari stasiun tinggal keluar mall aja, dari mall, gw terus lurus aja jalan kaki, sambil nanya ke orang-orang letak kampung india. Ternyata, tempatnya cukup familiar Guys. Sesampainya di kampung india alias little india, gw cukup terperangah sih, karena sesuai dengan namanya, bener-bener full india, jalanannya pun dibuat mencolok khas india. Ada banyak restoran, mini market, serta toko pakaian khas India. Bahkan, ampir semua di jalanan tersebut diisi oleh semua orang India. Pokoknya sangat bertolak belakang dengan histeria KL pada umumnya. Gw sendiri ke sini hanya melihat-lihat, kok bisa ya, sampai ke tukang dagannya pun semuanya india, bahkan di sini juga gw nemuin banyak burung merpati layaknya di India. Makanan yang dijual pun cukup murah, ga bikin kantong bolong. Yang gw ga habis pikir, kok di mana-mana little India tu selalu ada, di singapura juga ada. Mungkin saking banyaknya penduduk India jadinya menyebar ke seluruh penjuru negeri. Yah layaknya orang china.



     10. Thean Hou Temple
     Dari Little India, gw langsung pesen grab taxi, karena tempat ini tu berada di bukit gitu, jadi gak dilalui stasiun. Gw bayar sekitar 10-15 ringit. Thean Hou Temple ini semacam vihara bersejarah yang menjadi kebanggan umat Malaysia. Desain bangunannnya pun sangat indah dan unik. Konon, tempat ini tu sebagai Vihara terbesar di Malaysia. Untuk dapat ke sini, gw tidak perlu bayar apa-apa, alias gratis. Setiap hari buka, asalkan kita jangan ganggu orang yang lagi sembahyang aja. pokoknya kalau loe lagi ke Malaysia, jangan lupa untuk singgah ke Vihara ini, wajib coba! Tempatnya sangat Instagramable banget.



     11. Masjid Jameek
     Nah, kalau masjid ini letaknya sangat dekat dengan staisun masjid jame. Bentuknya masjidnya sangat unik dan bersejarah. bahkan, desainnya hampir mirip dengan salah satu masjid yang ada di arab saudi. Banyak sekali orang-orang asing atau wisatawan datang ke sini untuk sekedar mendapatkan informasi sejarah, atau hanya untuk berfoto saja, Disediakan pula tour guide, free lho.

     12. Jl. Bukit Bintang
     Gw ke sini naik bus gratis. Perlu diketahui, bus gratis di KL itu sangat sulit ber-operasinya..karena setelah gw tanya-tanya ternyata bus akan ber-operasi sesuai mood si supirnya, selain itu, bener-bener ga ada jam operasinya juga. Alhasil, gw harus nunggu belas kasian si drivernya, gw ga ngerti cara kerjanya kayak gimana, yang terpenting si driver nya itu nunggu semuanya kumpul dulu baru mau jalan. Atau bahkan kalau orang-orangnya udah kumpul, belum tentu juga si supirnya mau jalan. Pokoknya bikin rudet dan menyulitkan, kok bisa gitu si?
     Oke, setelah gw sampe di jl bukit bintang. Sumpeeh, banyak banget mall besar di sini, udah gitu, orang-orang pada membabi buta, alias banyaaak banget kumpul di tempat ini. sumpah, pada ngapain sih di sini ngumpul, bejibun banget jumlahnya. Pokoknya, mau siang atau malah, jalanan ini selalu penuh, penuuhhhh banget oleh lautan manusia, ga tahu mereka mau pada ngapain ke sini. Yang gw tanggep, tempat ini tuh hanya buat para sultan aja, bisa dibilang buat kawasan elit. Kata google, kalau mau belanja di sini saja, lah...itu cuma berlaku hanya buat kaum sultan aja. Gw cari-cari ga ada satu pun barang yang pas di kantong gw. Channel, Gucci, Dior, semuanya memamah biak di wilayah ini. pokoknya tempat ini tu menyadarkan gw bahwa betapa miskinnya gw ini. Kecuali kalau loe mau berburu makanan, ada sih di kawasan jalan sekitar ini yang harganya murah-murah, itu pun kayak jajanan jalan gitu. Selebihnya, kalo loe mau melihat histeria lautan manusia atau pengen liat gemerlap malamnya, loe boleh datang ke sini. 


     13. Batu Caves
     Nah, kalau ke tempat ini harus menggunakan jalur MRT dengan harga tiket khusus sekitar 11-13 ringgit sekali balikan. Gw pesan ke konter tiketnya yang ada di stasiun KL sentral. Keretanya akan jalan setiap 1 jam sekali, sambil nunggu keberangkatan, Gw sempet makan di sekitar stasiun ini berhubung lapar banget. Sekali makan sekitar 23 ringgit (mahal banget, tapi worth it si rasanya) dengan menu nasi lemak dan ice apaa gitu lupa lagi namanya, kayak lecy campur marjan merah sih. Begitu sudah waktunya, gw mulai berangkat, kereta akan sampai ke tempat tujuan dengan durasi 30 menit, letaknya sangat mudah banget, gw tinggal berhenti aja di stasiun akhir alias stasiun batu caves, mudah kan?
     Begitu sampai, ternyata letak batu caves ini tak jauh dari stasiun, gw tinggal nyebrang aja, langsung deh sampe, tempatnya pun free alias ga bayar, jadi tempat ini tu kayak tempat ibadah umat hindu terbesar dan terbesejarah, gw dikejutkan dengan berbagai patung raksasa yang entahlah namanya apa, mungkin sejenis dewa gitu. Dan puncaknya, di pusat batu caves ada 1 patung yang lebih besar dari yang lainnya berwarna emas, di depannya terdapat ratusan burung merpati yang berterbangan kemana-mana, sungguh menjadi tontonan menarik tersendiri, banyak orang yang berbondong-bondong ngasih makanan ke kawanan burung demi ingin memancing mereka supaya terbang satu sama lain. Tak lupa, orang-orang pun berfoto rua di depan patung paling besar itu, termasuk gw sendiri.
     Selanjutnya, di samping patung besar tersebut terdapat ratusan anak tangga yang menjalar ke atas, gw pun penasaran dan menaiki sekitar 2 ratus lebih anak tangga tersebut, aslinya capek banget, semakin dekat semakin penasaran. Sampai akhirnya gw sampai di puncak tangga, ternyata dalamnya tu kayak goa besaaaaar banget, yang di dalamnya terdapat 3 tempat ibadah unik, namun setiap tempat harus bayar lagi untuk mendapatkan tiketnya. Gw sendiri sih no ya, cukup sampai di sini aja berhubung waktu sudah sangat petang. Pokoknya loe harus sempetin ke sini, sumpah..dijamin ga akan nyesel.





     14. Kampung Baru
     Pulang dari Batu Caves, akhirnya gw mampir dulu ke kampung baru, jadi kampung baru itu kayak jalanan ramai di malam hari yang isinya tu tempat makanan semua dan aneka jajanan lainnya, sumpah di sini banyak banget manusia, sesesak itu gw, sampai akhirnya gw makan di suatu tempat yang sangat terkenal bernama "Nasi Lemak Wanjo Kampung Baru", gw makan nasi lemak plus es teh manis sekitar 20 ringgitan, buseeet mahal banget, tapi ya...sepadan lah ya, dengan nasi dan lauk yang melimpah ditambah tempatnya yang populer yang katanya sering di spill oleh para vlogger malaysia.     


    15. Clock Tower KL
     Nah, wilayah ini tu kayak lapangan estetik yang di dalamnya terdapat bangunan jam khas malaysia dengan air mancur mini di depannya. Sangat estetik. Kalau malam hari, di tempat ini juga cukup ramai oleh para pesepeda, skateboarders, dan skuters. tempat ini tu tak jauh dari Pasar Seni, tinggal jalan kaki aja.
     
G. DESTINASI PARIWISATA KOTA MALAKA
     Hari Rabu pagi, gw memutuskan untuk ke luar KL, alias ke luar kota, nah..untuk kota yang gw kunjungi adalah kota Malaka/Melaka. Kalau di Indonesia si kayak dari Jakarta ke Bandung, si Malakanya tu ya si kota Bandungnya. kenapa gw ke sini, karena kota ini jadi satu-satunya kota di Malaysia yang masuk ke dalam situs warisan dunia dan udah disahkan oleh UNESCO.  Ya jelaslah, gw penasaran banget, se-ekxlusiv apakah tempatnya. Di Malaka ini tu banyak banget musieum dan bangunan bersejarah lainnya yang ga kalah unik, Maka dari itu, tak heran saking bersejarahnya sehingga masuk ke dalam daftar warisan dunia.
     Dari Hostel gw, gw cukup tinggal naik ke KRL Masjid Jameek di subuh hari sekitar jam 06.00. Habis itu berhenti di stasiun bersepadu selatan, nah dari stasiun tinggal jalan aja menuju terminal bersepadu selatan, jadi ga usah keluar bangunan, stasiun dan terminalnya tu nyatu kok, jadi ga misah. Tanya aja ke petugasnya, arah terminal bersepadu selatan dimana? pasti letaknya mudah banget buat ditempuh.
     Sesampainya di terminal, gw langsung pergi antre ke konter tiket, buat loe yang solo backpacker kayak gw, mendingan beli di loket aja, biar praktis. Gw beli tiket tujuan ke melaka sentral dengan harga 1 tiketnya kisaran 15 ringgitan dah. Sebenarnya ada yang lebih murah atau lebih mahal dari harga segitu, loe tinggal pilih sesuai selera aja. Sambil nunggu, gw makan pagi dulu di lantai dua banyak banget foodcourt, udah gitu murah pula. Gw makan nasi goreng plus air putih botol cuma 13 ringgitan guys. Sampai akhirnya, tibalah keberangkatan bus ku menuju melaka sentral, fasilitasnya mirip bus di Indonesia, kayak lagi naik bus karunia bhakti atau primajasa. hehe.
     Jarak tempuh ke terminal melaka sentral sekitar 2 jam-an guys. Bahkan bisa kurang kalau jalanannya lancar. Nah, sesampainya di terminal melaka sentral, gw langsung naik bus panorama no 17 menuju hostel sekaligus destinasi wisata gw yaitu gedung merah, letaknya juga sangat gampang dan mudah dicari. Loe tinggal tanya aja ke orang-orang sana, bus panorama di mana? langsung deh ditunjukin. Tiketnya tu sekitar 3-5 ringgitan.
     Nah, dari terminal melaka ke bangunan merah tuh bentar banget, kurang dari 30 menit sudah sampai. Untungnya, hostel gw benar-benar berada di pusatnya bangunan merah, deket banget sumpah. Nama hostelnya Joka-Joka Guest House
     1. Bangunan Merah
      Tempat inilah yang menjadi pusatnya situs warisan dunia. Red Square ini menyatu dengan bangunan lainnya kayak Christ Church Melaka, Melaka Art Gallery, and Stedburg. Pokoknya ke tiga bangunan tersebut semuanya serba merah, tak hanya itu, jalanannya pun berwarna merah sehingga memberikan kesan unik tersendiri, tak hanya itu, bangunannya yang mirip ala eropa ini sangat cocok buat foto-foto, tapi..disarankan datang ke sininya tu pagi buta aja, soalnya masih sepi. Kalau udah agak siangan, widiiihhh, sesek banget sama lautan manusia, boro-boro mau foto, nilai estetiknya jadi ga ada kalau terlalu banyak orang. Oh iya, kalau loe mau masuk musiem nya, masuk aja, harga tiketnya 10 ringgit. 


     2. Melaka River Cruise
     Tinggal nyebrang dikit aja dari bangunan merah, udah terlihat sungai melaka yang indah dan terkenal itu, pokoknya pemandangannya kece banget, desainnya juga dibikin se-eropa mungkin, bagi loe yang mau menjajaki melaka secara utuh, bisa naik perahu kewat sungai ini, harga tiketnya sekitar 30 ringgitan, disarankan naiknya di malam hari aja, sumpah..aura romantisnya dapet banget. Oh iya, di sekitar sungai ini juga ada (tak jauh dari gedung merah), terdapat musiem maritim dengan bangunan kapal zaman dulu yang besar dan megah, loe bisa masuk ke musiemnya dengan tiket 10 ringgit saja.



     3. Jonker Street
     Dari Bangunan merah juga, loe bisa jalan kaki ke jonker street, sumpah deket banget. histerianya sih mirip-mirip jalan braganya Bandung, Estetik banget, hanya saja setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, di jalanan ini bakalan banyak banget pedagang makanan kaki lima dengan harga yang hemat dikantong, bagi loe yang suka culineran, sangat direkomendasikan datang di ke tiga hari tersebut. Gimana ya, kawasan ini tu mirip china town, jadi unsur china nya kental banget.
    Oh iya, masih di Jonker Street, jadi di sini tu ada 3 tempat ibadah yang bersejarah banget yaitu Sri proyaatha Morthi Temple (Hindu), Masjid Kampung Kling (Islam), dan Klenteng Cheng Hoo Teng (Budha), konon ketiga tempat ibadah tersebut merupakan ang tertua di Melaka. Jadi saambil wisata kuliner, loe juga bisa sambil ngunjungin ke tempat ibadah tersebut.





     4. ST. Paul Chruch Hill, Melaka.
     Masih dari Bangunan Merah, gw langsung naik ke tanggap musiem Stedburg menuju puncak yang dinamakan St. Paul Chruch. Jadi gw naik tu ke atas bukit, pemandangannya sangat indah banget, desain jalannya pun tertata rapi sehingga gw pribadi ga merasa bosan jalan kaki menuju puncak, karena banyak banget spot indah yang bisa dijadikan bahan foto. Nah, sesampainya di puncak, loe bakal dikejutkan dengan sisa bangunan gereja khas katolik yang sudah tidak digunakan lagi, namun sangat terlihat aura sejarahnya, cocok juga buat bahan foto karena bangunan gerejanya ala-ala jadul gitu. Kalau di sore hari, tempat ini tu cantik banget, karena kita bakalan bisa menyaksikan sunset serta melihat pemdangan melaka secara keseluruhan. Loe juga bisa agak turun ke bawah, di sana ada kuburan belanda yang dulunya memiliki peran di gereja ini, tak hanya itu, berdekatan dengan kuburan, terdapat juga benteng Fermosa yang sangat terkenal. Namun, untuk mendapatkan hasil  foto yang menarik, mendingan datang dipagi buta aja, karena kalau udah agak siangan, tempat ini tu membludak banget orang-orangnya.



     5. Morten Village dan Sentosa Village
     Nah, dari Bangunan Merah, gw mencoba naik grab car aja untuk menuju ke sini karena letaknya cukup jauh. Jadi, Morten Village dan Sentosa Village ini letaknya berdampingan. Isinya merupakan kawasan rumah khas melayu asli yang juga ada penghuni melayunya juga. Saking Khasnya, tempat ini juga jadi salah satu bagian dari warisan dunia di Melaka. Bahkan, saat gw di bangunan rumah sentosa, di sini gw diajak oleh seorang penghuni aslinya untuk berkeliling di area rumahnya, udah gitu sejarah rumahnya pun sangat informatif, jadi gw bener-bener diedukasi banget di tempat ini. Setelah gw dateng ke sini, gw jadi paham kenapa tempat ini pun jadi termasuk ke dalam daftar warisan dunia juga. Oh iya, gw juga disini sempat berfoto di bangunan merdeka yanng terkenal itu.




H. MAKANAN DAN MINUMANNYA GIMANA/
     Selama gw di KL dan Melaka, gw gak ngerasa kesulitan nyari makanan Halal, banyak banget macamnya, bahkan restoran india, arab, melayu, berserakan di mana-mana. Harganya pun variatif, berdasarkan pengalaman gw, gw bisa makan plus minum dengan harga termurah sekitar 10-15 ringgit per sekali makan. Sedangkan harga mahalnya sekitar 15-25 ringgit. Loe bisa makan nasi lemak, nasi kebuli, bahkan nasi goreng pun ada di sini. 




Oke Guys, jadi, itulah pengalaman gw selama 7 hari di malaysia. Mohon like ya, atau jika ada yang ingin ditanyakan boleh komen. See you!

 

8 HARI DI HANOI VIETNAM, TIDAK LUPA KE PAGODA TRAN QUOC DAN HO CHI MINH MUSEUM

 Hello Guys,  Setelah kemarin gw backpacker ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mungkin target negara ASEAN lainnya adalah mengunjungi Vie...