Thursday, May 11, 2023

CONTOH NASKAH DRAMA "PERJAMUAN TERAKHIR", KISAH PEREBUTAN WARISAN KELUARGA


  Perjamuan Terakhir

Oleh:

Denzel Madiguna Angweita

 

Editor:

Carissa Junietta Liman

Livia Adriana Averil NG

 

Anggota:

Elisa Natalie Gabriella

Dwen Tan Mouzhen

Alveiro Fidick Djohan

Silva Metta Florence

Gede Jonathan (Jojo)

Muhhamad Rayyan

Hendry

 

 

BABAK 1

Perjamuan Terakhir

 

 

Pada suatu malam yang penuh badai di sebuah pulau pribadi, delapan orang berkumpul untuk membahas masalah penting.

 

(Silva berdiri di dapur, menyiapkan makan untuk makan malam ketika Dwen berjalan masuk)

 

Silva

Malam, Dwen.

 

Dwen

Malam, Silva. (melihat kue) Mmm, Kue eskrim.

 

Silva

Itu untuk tuan, favorit dia. (terdiam lama) Apa yang buat kamu kesini?

 

Dwen

Aku cuman bosan, kamu sedang masak apa?

Silva

Stik. Sayangnya, luarannya dimasak terlalu cepat, kalau begini luarnya akan hangus dan dalamnya masih mentah.

Dwen

Pakai cuka saja.

 

Silva

Cuka?

 

Dwen

Asam akan memperlambat reaksi maillard dan memberi kamu waktu untuk memasaknya.

 

Silva

(menatap dengan kebingungan)

 

Dwen

(mendesah) Sudah, coba saja.

 

Silva

Coba saja kau pakai otakmu yang pintar itu untuk cari kerja, sayang sekali.

 

Dwen

(senyum lalu pergi)

 

Tidak lama setelahnya, semua berkumpul di meja makan.

 

(Sambil ayah berjalan ke tempat duduknya, dia menjatuhkan tongkatnya)

 

Carissa

(Lebay) Ayah, apahkah kamu tidak apa-apa? Biar aku ambilkan itu. (mengambil tongkat) Apakah kamu sakit?

(Seluruh ruangan memutarkan mata)

 

Jojo

(Kesal) Aku hanya menjatuhkan tongkatku, itu saja.

 

Carissa

Baiklah kalau begitu.

 

(Mereka lanjut makan dalam hening, tampak cemas)

 

Denzel

Ini adalah makanan yang sangat enak dan apakah itu almond panggang?

 

Silva

Tidak ada hidangan yang mengandung almond.

 

Denzel

Oh ya? Aku mencium bau almond panggang.

 

Carissa

Atau kau hanya mabuk, seperti biasa.

 

 

Denzel

(Menunjuk ke Carissa dengan garpunya sambil senyum) Mungkin ya aku mabuk.

 

Carissa

Ayah, kuenya keliatan enak boleh minta? (senyum)

 

Jojo

(kesal dan diam)

 

Elisa

Jadi tentang warisan-

 

(Ayah menaruh garpunya dan sedih)

 

Jojo

Tentu, Hanya ketika aku akan membahas warisan baru kalian kumpul

 

Elisa

Ya, maaf ayah. Sekarang aku sedang di posisi yang susah.

 

Jojo

Jadi cuman itu aja aku untukmu? Uang?

 

(Elisa melihat piringnya, terdiam.)

 

Alvero

Lalu, kita juga tau siapa yang akan dapat duitnya.

 

Dwen

Diam dan makan makananmu

 

Alvero

Maaf?

 

Dwen

Kita semua tau kalau bukan membahas uang, kamu gaakan disini.

 

Alvero

Aku rawat Ayah, kalian semua dimana? Dimana?

 

Carissa

Tenang Ver, jangan sekarang.

 

 

 

 

Alvero

TIDAK, MEREKA HARUS TAU SIAPA YANG PANTAS DAPAT WARISAN. KITA BERDUA  DOANG YANG GAPERNAH NINGGALIN AYAH. DAN KALAU KITA LIAT MEREKA SEMUA KITA DOANG OPSI TERAMAN DARIPADA SEMUA ORANG DISINI.

 

Livia

Dan apa maksudnya semua ini?

 

Alvero

Mau aku menarik pendapatan tahunan perusahaan kamu? (Menunjuk ke Elisa) Kau, gugatan malpraktik? Kau, pengangguran (Menunjuk ke Dwen) Kau juga, mabuk terus (Menunjuk ke Denzel)

 

Elisa

BAJINGAN.

 

Jojo

CUKUP! KALIAN SEMUA! Kalian semua mengecewakan. Kalian bahkan tidak bisa menikmati makan simpel seperti ini, dengan ayahmu yang sekarat. (Melihat alvero dan carissa) dan kalian! setidaknya beberapa sudah bisa mandiri, sedangkan kalian memakan uangku. Anakku sendiri…

(Ayah terengah-engah, tampak lemah. Dia mencengkeram dadanya dan muntah)

 

Silva

Apa tuan tidak apa-apa?

 

(Ayah jatuh ke tanah tersedak. Seluruh ruangan panik dan menjadi kacau.)

 

Ayah meninggal dunia.

 

(Elisa lari dan mencoba menyelamatkannya)

 

 

 

 

 

 

 

 

BABAK II

Tikus didalam Perahu

 

Silva

Jadi, apa yang terjadi?

 

Elisa

Kegagalan pernapasan. Melihat dia berusia 96 tahun dan menderita penyakit anemia sel sabit,][=io saya pikir cukup jelas apa yang terjadi.

 

Dwen

Sial.

 

Silva

Kurasa kita hanya bisa menunggu badai reda.

 

(Elisa mengeluh dan matanya tertuju pada kue es krim ayah yang setengah dimakan)

 

Elisa

(meraih kuenya)

 

Silva

Apa yang kau pikir kau lakukan?

 

Elisa

Sayang sekali jika disia-siakan.

 

(Saat Elisa ingin memakan kuenya, tiba tiba Carissa batuk-batuk dan pingsan)

 

 Elisa

(menaruh kuenya lalu berjalan ke Carissa)

 

Silva

Apa yang terjadi?

(Beberapa menit kemudian)

 

Elisa

Aneh rasanya dia menderita hal yang sama seperti ayah.

 

 

Dwen

Dia diracuni

 

Silva

Apa?

 

Dwen

Kue, itu satu-satunya yang ayah makan yang tidak kita makan, jika ada makanan lain yang diracuni, kami semua akan sakit.

 

Elisa

Itu agak berlebihan, bukan? Ditambah lagi, dia tidak makan kuenya. Kamu mengatakannya sendiri, hanya ayah yang memakan kue itu.

 

Dwen

Ya, tapi dia memang ingin memakannya. Dia pasti sudah memakannya beberapa waktu lalu.

 

Elisa

Makan makanan orang mati?

 

Dwen

Dan meskipun tidak ada piring yang mengandung almond, ada sedikit bau almond di ruangan itu.

 

Elisa

Apakah kau…..

 

Dwen

Ya, obati dia untuk keracunan

 

Silva

Keracunan makanan?

 

Denzel

Keracunan sianida.

 

(semua menatap Denzel)

 

Denzel

Saat saya dan kru saya lagi di laut, kadang-kadang kita suka melihat perahu nelayan yang memancing menggunakan sianida. ilegal sih tapi lebih praktis, dan juga pestisida yang luar biasa. Baunya seperti almond dan jika kamu menghirupnya terlalu banyak, kamu bisa pusing, muntah dan akhirnya mati. Kedengarannya gak asing kan?

 

Elisa menyembuhkan Carissa yang keracunan sianida, dan sesuai ekspektasi dia membaik.

 

Dwen memanggil semuanya untuk memberitahu beritanya.

 

Alvero

Dia gimana? Apahkah baik-baik saja?

 

Elisa

Dia gapapa, obatnya ampuh.

 

Alvero

Oh, puji Tuhan.

 

Livia

Tapi apa yang terjadi?

 

Dwen

Kita yakin Ayah dan Carissa telah diracun.

 

(Di ruangan penuh kebingungan, semuanya berbicara dengan satu sama lain)

 

 

Elisa

Diam, sekarang kita harus cari tau siapa pelakunya.

 

Livia

Kenapa kamu bisa begitu yakin?

 

Dwen

(menujuk diri sendiri) Seorang ahli kimia (menunjuk ke Elisa) Seorang dokter (menunjuk ke Livia) Seorang idiot keliatannya.

Alvero

Tapi apa kamu mencoba untuk bilang kalo itu salah satu dari kita yang racunin?

 

Elisa

Yah kalau dilihat dari saat kita berada di pulau ini dengan tidak ada orang kecuali kita berdelapan, sepertinya ga salah buat bilang itu salah satu dari kalian.

 

Silva

“Salah satu dari kalian”? Kenapa kamu yakin banget bukan kamu yang racunin?

 

Dwen

Karena dia sendiri hampir makan kuenya.

 

Alvero

Dan kamu? Kamu ahli kimia. Kalau diantara kita yang tau tentang racun ya cuman kamu.

 

Dwen

Ya, tapi kurasa akan bodoh sekali jika seorang kriminal mencoba memecahkan kasusnya sendiri.

 

Livia

Atau penutupan yang licik (menghirup teh) Ouch!

 

Alvero

Kenapa?

 

Livia

Oh gak, gak apa-apa . Aku cuman baru pasang gigi beberapa hari lalu. Dokter gigi ku bilang jangan dulu minum minuman terlalu panas.

 

Dwen

Oke kembali ke topik. Pertama-tama kita kesampingkan dulu deh yang sudah pasti bukan pelakunya. Jadi sudah pasti bukan saya, Carissa ataupun Alvero.

 

Denzel

Bukan Alvero? Jelaskan.

 

Dwen

Kalau mereka bukan saudara, mereka bisa saja jadian. Mereka aja berbagi semuanya. Jadi sisa, Denzel, Silva, and Livia.

 

Alvero

Denzel mabuk dan sepanjang hari hanya pingsan tak sadarkan diri di atas sofa.

 

Elisa

Tapi kenapa kita bisa yakin?

 

Alvero

Liat dia, apa keliatan sadar? Dia lagi minum sekarang!

 

Elisa

Oke, berarti sisa Livia, Dwen, and Silva.

 

Silva

Saya tidak mungkin.

 

Dwen

Ya, tapi itu gak berarti apa-apa.

 

Alvero

Kamu belum buktiin kamu tidak bersalah.

Dwen

Aku sudah membuat kemajuan di situasi ini.

Livia

Kemajuan di mana? Mencari pembunuhnya atau nutupin jejak kamu sendiri?

 

Elisa

Guys, Bukan Dwen pelakunya.

 

Livia

Kamu kenapa bisa begitu yakin? Emangnya kamu ada bukti?

 

Elisa

(diam)

 

Livia

Itu dugaan ku. Kamu yang paling mecurigakan.

 

Silva

Sekarang setelah kamu bahas itu lagi, saya ingat Dwen pernah masuk ke dapur saat saya sedang menyiapkan semuanya.

 

Dwen

Aku lagi bosan saat itu.

 

Livia

Aneh, dan apa yang akan kamu katakan?

 

Dwen

Seperti yang aku bilang, aku bosan..

 

Alvero

Kamu bosan, itu perlindunganmu?

 

Dwen

Ya, tapi itu kenyataannya.

 

Silva

Ya, tapi itu tidak berarti apa-apa.

 

Alvero

Oke kalo gitu, ayo ambil suara siapa yang vote Dwen?

 

(Silva and Alvero mengangkat tangan mereka)

 

Alvero

Livia? aku kira kamu mencurigai Dwen juga.

 

Livia

Aku mencurigai semuanya. Aku masih butuh bukti untuk keputusanku.

 

Silva

Ya sepertinya kita pisah kalau gitu.

 

Alvero

Tapi motif apa yang pembunuh punya?

 

Denzel

Uang.

 

Dwen

Ya, kita tau juga ayah belum membuat surat wasiat. Jadi jika dia meninggal sebelum dia membuat surat wasiat. Semua properti dan kekayaannya akan menjadi hak yang adil untuk kita semua mengambilnya

 

Alvero

Ya, kita semua tau kalau Dwen tidak punya pekerjaan.

 

Elisa

Dan kita semua tau kalau kamu adalah bajingan serakah.

 

Alvero

Tunggu sebentar, aku terbukti tidak bersalah

 

Denzel

Uang akan membuat manusia melakukan hal jahat. Aku melihatnya. Tidak ada yang tidak bersalah disini.

 

Elisa

Tapi siapa yang paling untung?

 

Dwen

Livia, bukannya perusahaanmu lagi bangkrut?

 

Livia

(secara agresif) Ya lalu? Kenapa?

 

Elisa

Perusaahan apa ya?

 

Livia

Perusahaan tambang, kita menambang emas dan perak.

 

Elisa

Wow. Kau hanya menambang emas dan perak tapi tetap bangkrut.

 

Livia

Itu ga gampang ya kalau banyak peraturan pemerintah. Seperti punya kamu lebih baik aja. Bukannya kamu dituntut karena malpraktik?

Elisa

Pasienku sakit, dia ingin mati, aku membantunya dengan tenang.

 

Silva

Jadi kamu mau membunuhnya?

 

 

 

Elisa

Aku mengakhiri penderitaannya, itu adalah belas kasihan dan aku tidak akan melakukannya jika dia tidak memintanya padaku.

 

(Diam cukup lama)

 

Silva

(Berbicara ke Denzel) Dan kamu? Uang sebanyak itu bisa untuk beli alkohol..

 

Denzel

Kamu pikir aku minum alkohol karena aku menyukainya? Aku kehilangan sebagian besar kru dalam satu... malam… Orang-orang yang berlayar bersamaku selama bertahun-tahun, mereka mempercayaiku dan sekarang lihat apa yang terjadi. Mereka mati karena aku, karena keputusanku. Saya membunuh temanku dan lihat diriku sekarang.

 

(Diam cukup lama)

 

Denzel

Giliran kamu.

 

Silva

Ya aku mengontrol finansial Ayah. Kalau aku ingin mencuri, ada cara yang lebih gampang.

 

Dwen

Mungkin kamu memang mencurinya dan dia mengetahuinya.

 

Silva

Jika itu ceritanya maka kamu harus tau saya mengurus penyakit anemia sel sabit tuan dan merawatnya 24/7 sendirian! Jika saya ingin membunuhnya, akan ada banyak sekali cara yang bisa saya lakukan

 

Orang yang tidak diduga muncul

 

(Carissa yang sudah sembuh, terpapah-papah masuk ke ruangan)

 

(Seluruh ruangan kaget)

 

Elisa

(Lari ke Carissa)

 

 

Carissa

Aku merasa pusing, tapi aku merasa lebih baik sekarang. Apa yang terjadi?

 

Denzel

Kau dan ayah diracuni.

 

Carissa

(syok) Hah? Diracuni?! Kau berkata seseorang membunuh ayah?

 

Elisa

 Ya dan menurut kami kamu teracuni saat kau makan kuenya ayah.

 

Carissa

Apa? Itu aneh

 

Carissa

Aku tidak makan kuenya ayah.

 

(Seluruh ruangan kaget)

 

Dwen

Bukannya kamu bilang kamu mau makan kue ayah?

 

Carissa

Ya, aku ada bilang itu, tapi aku gak bener bener makan kuenya.

 

Alvero

(dengan marah) Jadi?! Selama ini kita berdebat buat hal yang tidak terjadi?

 

Elisa

Gak, mereka diracuni. Aku sudah tes darah mereka

 

Livia

(Marah) Persetan ini

 

Terkejut dengan pemberitahuan baru ini dan lelah berdebat, mereka semua pergi beristirahat.

 

Kecuali Silva dan Dwen, mereka tetap berada di ruang makan mencari petunjuk

 

Silva

Apa yang mungkin terjadi?

 

(mereka melihat sekeliling ruangan)

 

Dwen

(mematung) Apakah kamu menyadari sesuatu?

 

Silva

Apa?

 

Dwen

Ruangannya masih tercium seperti almond, bahkan sekarang aromanya semakin kuat

 

Silva

Yang artinya racunnya masih ada di suatu tempat di sekitar sini

 

(Mereka berdua masih mengecek sekeliling ruangan untuk mencari sumber aroma tersebut)

 

Dwen

(mendekatkan hidungnya ke tongkat ayah dan langsung menarik kepalanya ke belakang) Aku menemukannya.

 

Silva

Tongkat ayah?

 

Dwen

Ya, sepertinya si pembunuh melapisi tongkat ayah dengan sianida dan saat ayah memegangnya, itu menyerap ke kulitnya.

 

Dwen

Panggil yang lainnya!

 

Semuanya lalu berkumpul kembali dan Dwen menjelaskan temuannya barusan

 

Livia

Itu menyerap melalui kulitnya?

 

Dwen

Itu satu satunya penjelasan yang bisa saya berikan

 

Livia

Ya, aku tidak bisa membantah seorang ahli kimia.

 

Dwen

Dimana Silva

 

(Silva buru buru ke ruangan, sedikit panik)

 

Silva

(memegang tong sampah) Kalian harus lihat ini! Aku lagi di kamar mandi sebelum saya tersadar akan sesuatu. Apakah kalian menciumnya?

 

Carissa

Kacang Almond.

 

Dwen

(Mengeluarkan sarung tangan yang seperti sumber baunya)

 

Alvero

Sarung tangan?

 

Denzel

Sarung tangan operasi.

 

Dwen

Berarti, sarung tangan dokter.

 

(semuanya menatap Elisa)

 

Elisa

Guys, itu bukan aku.

 

Livia

Sekarang kita tau kuenya tidak beracun, Artinya kamu tidak bisa berlindung lagi.

 

Dwen

 

Itu bukan dia. Baunya keluar dari samping sarung tangan(sebelah kiri) yang artinya pembunuhnya tidak kidal. Sedangkan dokter kita kidal.

 

Elisa

Terima kasih.

 

Alvero

Dan bagaimana kita tau kalian gak kerja sama?

 

Carissa

Tenanglah.

 

Alvero

Gak, mau tau apa yang kupikirkan? Aku rasa kalian kerja sama. Bukannya aneh mereka udah berduaan dari awal kita mencari bukti? Aku rasa mereka berdua merencanakan semua ini, kalian berdua mencoba untuk menuduh kami.

Dwen

Dan bukti apa yang kamu punya?

 

Alvero

Bagaimana kalau aku buat kamu mengaku? (mendekati Dwen dengan menggenggam tangannya)

 

(Denzel dan Silva menenangkan dia sampai dia menyerah dan pergi)

 

 

BABAK III

Emas Bodoh

 

Dwen merenung dalam diam, mencoba memecahkan teka-teki itu.

 

(Denzel duduk di hadapannya, melepas anting-antingnya dan mulai mengelapnya)

 

Dwen

Kenapa kamu pakai anting itu?

Denzel

Ya menurut kamu?

 

Dwen

Orang pake anting buat gaya, kalo kamu gak.

 

Denzel

Kenapa begitu?

 

Dwen

Semua tentangmu itu berantakan dan gak bersih, rambutmu, bajumu, baumu. Kamu pasti gak bakalan peduli tentang gayamu. Terus kenapa pake anting?

 

Denzel

HAH! (ketawa) Ini adalah tradisi lama bajak laut, seorang bajak laut akan memakai anting-anting sehingga jika dia meninggal di suatu tempat yang jauh dari rumah, antingnya bisa dijual untuk bayar pemakamannya.

 

Dwen

Benarkah? Untuk membayar biaya pemakaman? Anting sekecil itu? Itu pasti terbuat dari...(ekspresi realisasi menyapu wajahnya)...emas.

 

Denzel

Kamu gapapa?

 

Dwen

Semuanya berkumpul. Aku tau siapa pelakunya.

 

(Dwen Mencoret-coret reaksi kimia di papan putih

, "4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH")

 

Semuanya bersatu kembali, terlihat sangat lelah.

Dwen

Apakah kalian tau ini apa?

 

Livia

Omong kosong?                                                   

 

Dwen

(Bersenyum) Saat Anda menambang emas atau perak, logamnya selalu tidak murni. Jadi yang dilakukan sebagian besar perusahaan pertambangan adalah mereka mengekstraknya menggunakan proses yang disebut dengan sianidasi emas, dan bahan utama dari proses itu adalah... sianida.

 

Livia

Sudah cukup.

 

Dwen

Kamu pelakunya kan?

 

Livia

Kau tidak memiliki bukti kuat!!

 

Dwen

Oh bentar, aku punya. (mengeluarkan botol cuka). Sianida sangat reaktif, dan jika bercampur dengan asam seperti ini, warnanya akan berubah menjadi ungu. Kamu bahkan tidak perlu menyentuh sianida. Menyimpannya di saku atau di tempat yang dekat dengan tubuh sudah cukup untuk meninggalkan residu, meskipun di dalam wadah. Ingin mengujinya? (mendekati Livia)

 

Livia

(mundur ketakutan)

 

(semuanya melihat Livia)

 

Dwen

Dan sarung tangan bedah, kamu bisa saja mengambil sepasang dari janji dokter gigi Anda beberapa hari yang lalu.

 

Livia

(ketakutan) Aku akan membagi warisannya kepada kalian semua, itu akan baik untuk kita semua.

 

Elisa

(mengeluarkan handphone) Hanya itu yang kita butuhkan.

 

Denzel

Bagaimana kita semua mengikat dia di dalam basement sampai polisi datang?

 

Alvero & Carissa

Boleh juga.

 

Silva

Aku akan mencari tali.

 

Dwen

Dan cerita tentang cuka, itu semua boongan.

 

SELESAI

8 HARI DI HANOI VIETNAM, TIDAK LUPA KE PAGODA TRAN QUOC DAN HO CHI MINH MUSEUM

 Hello Guys,  Setelah kemarin gw backpacker ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mungkin target negara ASEAN lainnya adalah mengunjungi Vie...