Hello guys, apa kabar?
Baiklah, untuk backpackeran kali ini, gw mau sharing tentang pengalaman backpacker termahal gw sampai saat ini, Januari 2025. Perjalanan gw ke Hongkong dan Makau sebenarnya sesuatu yang tidak disangka-sangka, sebab ngapain gw ke dua negara super mahal itu? selain itu, gw pikir belum saatnya untuk ke luar ASEAN berhubung masih ada beberapa negara ASEAN lainnya yang belum sempat gw kunjungi seperti Filipina, Laos, Brunei, dan Myanmar. Namun, rencana tidak ada yang tahu lho, berawal dari niat gw yang ingin pergi ke Filipina, tapi ga jadi disebabkan tiketnya yang super mahal, padahal situasinya dalam 2 bulan hari H, ditambah gw ngelihat harga tiket PP ke Filipina ternyata lebih mahal dibanding ke Hongkong, beda dikitlah, belum lagi, maskapai penerbangan Hongkong lebih menggiurkan sebab dengan harga segitu gw bisa naik maskapai penerbangan nomor 3 di dunia, alhasil gw tak muluk-muluk, beda halnya dengan maskapai ke Filipina saat itu yang disuguhkan bukan maskapai berkelas A, setelah dibandingkan lebih detail dengan penuh pertimbangan, alhasil bismillah...gw booking tiket ke Hongkong. Dan menjauhkan prasangka negatif.
1. TIKET PESAWAT
Untuk pembelian tiket murah sebenarnya untung-untungan, gw aja ga asal langsung beli, musti sabar tiap hari harus ngecekkin harga tiket untuk melihat jumlah yang meyakinkan. Namun pada akhirnya gw pun menemukan harga yang pas, kebetulan saat itu sedang ada diskon gede-gedean dari Cathay Pacific di aplikasi traveloka, akhirnya pada Jumat 8 November 2024 gw memutuskan untuk booking tiketnya PP cuma Rp. 4.363.200, langsung tanpa transit-transitan, udah gitu gw berangkatnya dimusim liburan juga antara lain berangkat pada tgl 24 Desember 2024 serta balik ke Jakarta lagi tanggal 31 Desember. yang berarti selama 8 harilah gw melalak di sana, meskipun gw agak nyesel karena sisa duit gw masih banyak sehingga kenapa ga 10-12 hari aja di Hongkong.
Fasilitas yang gw dapatkan adalah bagasi 23 kg dan kabin 7 kg, dikasih makan selama 2 kali selama satu kali perjalanan, sesi pertama yaitu makanan pembuka dilanjutkan dengan makanan sesi ke dua yang berat-berat, sumpah sangat lengkap menunya dan bikin lezat, baru pertama kalinya naik pesawat kelas A, sumpah beruntung banget sih gw.
2. MATA UANG
Untuk pembelian mata uang, gw memilih beli di money changer terdekat, nah karena rumah gw di Jakarta Utara Sunter, maka gw cari Money Changer daerah tersebut yaitu di Save Money Changer sebanyak 1000 dollar hongkong dan di PT Alva Valasindo sebanyak 1000 dolllar Hongkong, kalau dijumlahkan menjadi 2000 dollar hongkong, serta dirupiahkan menjadi Rp. 4.200.000-an lah. Ini belum termasuk biaya beli data internet dan booking hotel ya. Untuk ke Makau pun saya memutuskan menggunakan dollar Hongkong, sebab kursnya tidak jauh berbeda dengan mata uang Makau yaitu Mop. Dengan membawa uang sebanyak 2000 Dollar, gw berharap bisa cukup menghidupi gw selama 8 hari di Hongkong-Makau.
3. BIAYA HOTEL
Terkait pemesanan, gw booking sekitar sebulan setengah sebelum hari H, berhubung gw yakin semakin mendekati liburan harganya akan semakin mahal, dan benar saja terjadi. Apalagi you know lah ya, ke Hongkong dan Makau itu sumpah ga ada yang murah, semua hotel harganya mahal-mahal, termasuk yang dorm dan model kapsul. Namun setelah penuh pertimbangan, serta melalui proses pencarian akhirnya gw dapat hostel yang lumayan murah. Pada tanggal 24-28 Desemberm gw booking di hostel The Cultural Crashpad dengan jumlah harga 416.99 dollar Hongkong, atau jika dirupiahkan sekitar 850-ribuan lah. Kemudian lanjut di tanggal 28-29 Desember 2024 gw booking di Master inn dengan harga Rp. 264.817. Ke dua hostel tersebut tidak ada fasilitas makan pagi ya, jadi kalau untuk makan harus beli sendiri. Meskipun begitu, letak ke dua hostel tersebut sama-sama strategis sebab dia ada di pusat kota dan dekat kemana-mana, termasuk ke stasiun kereta dan bus yang merupakan transportasi inti, yaitu daerah Jordan/Yaumatei dan daerah Momgkook, yang mana daerah yang disebutkan tadi merupakan kawasan backpaker dan terkenal murah-murah staycationnya.
Sementara itu, untuk penginapan di Makaum gw hanya sehari aja di Hotel Cinco Oceanos di tanggal 29-30 Desember 2025 dengan harga Rp. 822.620, gimana? mahalkan? tapi fasilitasnya bagus dan kawasan yang dekat kemana-mana, jadi ga begitu nyesel, ditambah emang hote inilah yang paling mahal dibanding yang lainnya.
4. DATA INTERNET
Karena gw ga mau ribet, akhirnya gw memilih untuk membeli data roaming aja di Telkomsel, supaya ga ribet dan harus ganti-ganti kartu, gw dapet roaming Hongkong-Makau seharga Rp.250.000 untuk 10 gb selama 7 hari. Gimana, murahkan? lagian setelah dicoba ternyata kebutuhannya pas.
5. BELI OCTOPUS CARD
membeli kartu octopus saat ke Hongkong adalah hal yang wajib dilakukan sebab kegunaannya banyak banget, kartu ini membuat gw ga ribet termasuk saat membayar ongkos semua transportasi umum, membayar makanan di mini market dan restoran, bahkan membayar tiket di berbagai destinasi termasuk ke disney land. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membeli kartu ini. Gw memilih kartu ini saat gw sampai dibandara Hongkong di mesin khusus, letaknya ada di pintu menuju keluar imigrasi, bayarnya bisa cash atau kartu kredit, gw pribadi membeli dengan harga seharga Rp. 300.000 berikut saldo sekitar 100 ribuan lah. Octopus yang gw beli adalah yang khusus turis.
6. TRANSPORTASI DARI HONGKONG KE MAKAU
Ada banyak pilihan transportasi dari Hongkong ke Makau, dari mulai bis, kereta, sampai kapal ferry. Nah, gw pribadi menggunakan kapal Ferry sebab ditanggal tersebut masih dalam masa-masa promo dari pemerintahan Makau. Sehingga tarif dari Hongkong ke Makau dapat dibayar dengan 0 rupiah saja, melalui aplikasi tiket.com. Informasi ini gw dapatkan dari grup facebook Backpakeran, kapal Ferry yang gw dapatkan dari perusahaan Cotai Jet. Kalau kamu ingin yang berbayar bisa lihat di berbagai aplikasi dari mulai klook, tiket.com, agoda, bahkan sampai traveloka, harga yang ditawarkan berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing.
7. ITINERARY HONGKONG
1) Hari Pertama (Kawasan Tsim Sha Tsui)
A. Avenue of Stars, saat ke Hongkong wajib rasanya ke tempat ini. Berada di samping teluk terus Victoria Harbour. Di sini gw banyak sekali menemukan patung-patung, manaken siluet wajah, dan manaken telapak tangan dari tokoh-tokoh berpengaruh di Hongkong. Seperti Andy Lau, Jackie Chan, Jet Lie, Gong Lie, dll. Masuk ke tempat ini gratis, lebih baik datang di sore hari menjelang malam biar teduh, atau pun kalau mau siang datanglah di musim dingin biar tidak kerasa panasnya. Untuk menuju ke sini, tinggal naik transportasi MTR aja, turun di Tsim Sha Tsui exit dan jalan kaki selama 10 menitan.
B. Peninsula Building, setelah dari Avenue of Stars, kita bisa meneruskan jalan kaki lagi menuju tempat ini. Merupakan salah satu bangunan hotel tertua penuh sejarah di Hongkong, merangkap dengan mall tertua juga. Banyak orang-orang antre hanya untuk bisa berfoto di bagian luar hotel, cobain deh ke sini, datangnya pagian ya..untuk menghindari antre.
C. Clock Tower Hongkong, merupakan bangunan jam terbesar dan tertua yang ada di Hongkong, tentunya memiliki sejarah yang kental tentang peradaban Hongkong itu sendiri, dari Peninsula Building jalan kaki aja menuju ke sini, banyak sekali orang-orang berlalu lalang di tempat ini.
D. Hongkong Cultural Centre, merupakan gedung kesenian terbesar berkelas dunia, bangunan ini terletak sebelum peninsula Building, sama-sama bisa ditempuh dengan jalan kaki. Digunakan untuk pertunjukkan segala macam seni berskala besar, masuk ke sini gratis lho, jangan insecure meskipun bangunannya terlihat megah, kecuali kalau mau menyaksikan per masing-masing pertunjukan barulah ada tiket berbayarnya. Intinya, bangunan ini sangat estetik dan keren parah.
E. 1881 Heritage, merupakan bangunan pusat perbelanjaan yang memiliki sejarah yang cukup tua, datang ke sini sangat menyegarkan mata, tidak hanya menawarkan mall megah dan berkelas saja, melainkan pemilihan bangunan nyentrik ala eropa yang instagramable sekali. Setiap sesi pasti selalu berganti tema, misalnya jika dalam suasana natal pasti bangunannya akan di desain nuansa natal, udah gitu penerapan temanya ga main-main, sehingga bikin orang yang datang berdecak kagum dan bikin betah. Datang ke sini gratis, bisa dilakukan dengan jalan kaki setelah dari peninsula building.
F. Victoria Harbour, tempatnya tepat di samping Clock Tower, jadi benar-benar berdekatan tinggal ke samping saja naik eskalator, semacam pelabuhan namun dikemas dengan sangat indah dan menyegarkan mata. Wajib Coba!
G. Wanchai
Nah kalau ke sini semacam pojok dan gang yang estetik, kebetulan gw mau lihat tema natal di sini sekalian ingin naik mobil kereta yang terkenal itu
2) Hari Ke dua (Lantau Island)
Hari ke dua ini saya sediakan waktu seharian menuju Lantau Island, karena nantinya akan pergi menuju puncak dengan menggunakan stasiun MTR yang cukup jauh, yaitu menuju stasiun Tung Chung. Dari Stasiun tinggal exit B kemudian jalan kaki menuju terminat bus selama 5 menitan, naiklah bus nomor 23 untuk menuju lantau Island. Di tempat tersebut memiliki 4 destinasi yang paling populer, ke empat tersebut tempatnya berada di satu komplek jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki. Selain menggunakan Bus, kita juga bisa menggunakan kereta gantung atau cable car yang statiunnya ga jauh dengan stasiun Tung Chung. Untuk pengalaman yang menakjubkan dengan durasi perjalanan yang singkat bisa menggunakan kereta gantung, tapi jika kamu ingin biaya yang hemat dengan durasi kurang lebih 40-50 menitan maka menggunakan bus nomor 23.
A. Big Buddha, tempat ini biasa disebut Tian Tan Buddha. Merupakan destinasi patung bersila terbesar di tiongkong, kamu harus melewati beberapa puluh anak tangga untuk menuju puncak ke arah patung. Memang cukup melalahkan tapi hal itu akan terbayar saat sudah sampai di atas, udaranya sangat segar dan sejuk, serta pemandangannya yang sangat indah sebab ada panorama pegunungan yang merona. Datang ke sini gratis lho!
B. Wisdom Path, datang ke sini harus melewati hutan dulu, jalan kaki sekitar 10 menitan. Puncaknya adalah terdapat puluhan prasasti raksasa yang berisi tentang kaligrafi chinese, mengandung banyak sejarah dengan udara yang sangat menyegarkan. Datang ke sini seperti kembali ke zaman Shaolin, sangat kental tempo dulunya. Disini juga dapat menikmati wahana secara gratis.
C. Polyn Monastery, merupakan sebuah biara sekaligus tempat ibadah bagi kaum Budha. Disini memiliki biara yang unik dan indah, bertema emas yang terlihat megah dan berwibawa. Jangan lupa beli makanan vegan di restorannya yang sangat terkenal. Datang ke tempat ini pun gratis.
D. Ngongping Village, merupakan sebuah desa kecil yang isinya pusat perbelanjaan dari mulai kafe, pernak-pernik, baju, sepatu, dll. Di sini juga merupakan tempat stasiun kereta gantung, jadi kalau mau kembali ke central sangat gampang.
3) Hari Ke Tiga (Kawasan Diamond Hill dan Central)
A. Nan Lian Garden
Pergi ke tempat ini benar-benar luar biasa sekali, gw berangkat dari stasiun Yau ma Tei kemudian langsung turun di stasiun Diamond Hill, setelah itu keluar stasiun dan ikuti petunjuk. Dari stasiun tinggal jalan kaki saja 10 menitan saja kok. di perjalanan gw benar-benar dibuat menganga sebab pemandangan pinggir jalan yang bersih dan estetik. Ketika gw sampai di gerbang uniknya itu, ternyata benar-benar tinggal masuk aja, gratis lho, meskipun begitu penjagaannya sangat ketat, satpam di mana-mana, kita juga tidak boleh berisik, tidak boleh bawa tongsis, tidak boleh berfoto secara berkerumunan, tidak boleh makan atau minum sembarangan, apalagi buang sampah sembarangan, selain itu gunakanlah pakaian sopan kalau bisa jangan celana pendek sebab Nan Lian Garden ini bukan hanya sekedar kebun luas hektaran saja, melainkan di dalamnya ada danau, kolam, kafe, tempat penginapan, restoran, dan tempat ibadah yang sangat sakral. Pokoknya harus tenang dan senyap. Namun begitu, gw pribadi senang berada di sini sebab tempatnya indah dan tenang, sangat cocok untuk kaula introvert, meskipun letaknya di tengah kota, tapi kebun ini di desain seakan-akan kita tu sedang ada di tengah pegunungan, pohon-pohon yang ditanam pun didesain untuk menyerap eneri panas dan gersang sehingga lingkungan sekitar akan tetap terasa sejuk.
B. Kawasan Central
Sore harinya, gw memutuskan untuk untuk ke Victoria Peak. Nah dari stasiun deket Hostel gw yaitu stasiun Yau Ma Tei, gw tinggal turun ke stasiun Central. Nah dari sini gw ga buru-buru langsung ke tempat pembelian tiket the peak tram, akan tetapi gw berkeliling dulu dengan jalan kaki ke kawasan central, sumpah deh kamu harus nyobain juga, karena di sana gw dibuat terkagum-kagum sama bangunan-bangunannya yang megah dan tinggi, seperti berada di planet lain, aura modernnya sangat terpancaar dan berkilauan..gw melihat Princes building, Gelato Messina Hongkong, dan berbagai gedung pencakar lainnya yang membuat gw terperangah.
C. Victoria Peak
Setelah puas mengelilingi kawasan Central, akhirnya gw lanjut menuju markas pembelian tiket The Peak Tram, gw beli tram cuma sebalik aja sekitar 135ribuan kalau dirupiahkan karena rencananya sgw mau nyobain naik bus pulangnya dengan harga tarif ongkong cuma 35ribuan aja kalau dirupiahkan. Namun yang terjadi, ternyata gw nyesel, seharusnya gw beli tiket tram aja PP, ga usah pakai bus pulangnya, sebab ternyata kalau pakai bus perjalanannya lama sekali tidak sekilat tram, udah gitu perjalanannnya yang berkelok-kelok layaknya mau ke gunung sehingga bikin pusing kepala dan bahkan bikin pengen muntah saking ga kuatnya.
Sesampainya di Victoria peak, gw akhirnya langsung menjelajahi mallnya, jalan-jalan ke perbukitannya, serta menaiki puncak mall ke lantai paling tinggi untuk melihat sunset sore hari. namun lagi-lagi gw salah rencana, ternyata waktunya tidak cukup kalau hanya dikunjungi sore hari aja, setidaknya gw harus menyediakan ke sini seharian sebab destinasinya banyak ternyata.
4) Hari Ke Empat
Hari ke empat ini gw agak sedikit santai-santai sebab target wisata yang akan gw datengin ga terlalu banyak, jadi ada banyak waktu untuk melihat sekitar hongkong lebih dalam, ada waktu buat melamun, membuat puisi, bahkan sampai bercengkrama dengan TKW yang kebetulan kerja di wilayah Hongkong.
A. Winter Festival 2024
Pergi ke sini hanya ingin melihat penampilan pohon natal raksasa yang super megah dan viral. Jadi bagi kamu yang datang ke Hongkong di musim natal, wajib ke sini. Tempatnya indah sebab di pinggir teluk. Tak hanya itu, tidak ada biaya tiket alias gratis, jadi bebas kapan aja. Tempat ini dibuka dari awal Desember sampai Januari tgl 10. Selain pohon natal, di sini juga ada kegiatan lain yang bisa kamu ikuti seperti piknik di samping teluk, menikmati bazar makanan, bahkan ada museum Hongkong yang unik bisa kamu datangi lho. Datang ke sini lumayan agak ribet, karena setelah turun dari stasiun kowloon, kamu harus jalan kaki lumayan agak lama, tapi jangan kawatir, ga lama-lama banget kok, lagi pula dijalanan juga ga membosankan, jadi terobati.
B. Golden Bauhinia Square
Datang ke sini tinggal turun aja di stasiun Wan Chai, kemudian ikuti petunjuknya karena sangat memudahkan kok. Golden Bauhinia ini semacam Monasnya Jakarta, jadi kalau kamu ke Hongkong tapi ga ke sininya, maka kurang afdol. Bahkan tidak sah. meskipun letaknya agak rumit karena berada di luar gedung exhibition, tapi dengan kamu menunjukkan fotonya, pasti semua rakyat Hongkong tahu, jadi tidak perlu takut kesasar.
5) Pergi Ke Macau
Di hari ke lima ini, gw memutuskan untuk nyebrang ke Macau. Dari Hongkong ke Macau nyebrang menggunakan kapal fery cuma 45 menit aja, dan kebetulan sedang ada promo sehingga gw mendapatkan tiket gratis aja menggunakan cotai jet air. Dari stasiun MTR Yaumatei gw tinggal turun aja ke stasiun Sheung Wan, kemudian ikuti petunjuk saja, karena sangat memudahkan kok. Nah, setelah sampai di Pelabuhan Macau, gw menggunakan bus line B2 untuk menuju ke hotel saya dengan tarif 6 mop aja.
A. Ruins St. Paulus
Untuk menuju tempat ini, gw cukup jalan kaki aja menuju reruntuhan st. Paulus sekitar 10-15 menit saja. Pada prosesnya gw ga nyangka kalau jalannya itu harus melewati gang sempit yang sangat penuh saking sesaknya. Ternyata tempatnya berada di dalam gang, bukan di pinggir jalan besar, tempatnya free, saat kamu ke sini lebih baik pagian aja biar tidak terlalu sesak, kemudian ambil anngel foto yang lebih baik. Selama ke sini gw mengandalkan google map.
B. FOnte Monte dan Museum Macau
Dari Ruins St Paulus kamu tinggal jalan kaki aja menuju Forte Morte ke arah samping, ikuti aja petunjuk, nanti akan diarahkan ke sebuah taman, kemudian untuk menuju ke puncaknya harus melalui puluhan tangga yang cukup curam. Sesampainya di atas, maka sampailah di puncak Forte Morte secara gratis tanpa tiket, bekas camp perang Macau pada zaman dulu, selain banyak peralatan peran jadul, di atas juga kamu bisa menikmati pemandangan Macau dari atas yang sangat memesona. Tidak hanya itu, di puncak tersebut pun ada Museum Macau yang bisa masuk dengan menggunakan tiket.
C. Macau Cathedral Church
Dari Forte Morte tinggal jalan kaki aja menuju ke gereja bersejarah ini, tanpa tiket aias gratis, kalau mau masuk ke dalam, kunjungilah pada saat misa dan acara ibadah lainnya. sekali lagi, kamu bisa datang ke sini dengan menggunakan google map, dekat kok dan memudahkan.
D. Santa Dominic Church
Gereja bersejarah ini pun berada di sekitar Senado Square, dengan tampilan kuning nuansa hijau, sangat mencolok namun penuh kewibawaan, orang-orang banyak berfoto di tempat ini.
E. Senado Square
Dari Macau Cathedral Church tinggal jalan kaki aja menuju Senado Square sekitar 5 menitanlah. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan otentik yang sudah tua sejak zaman dulu, sekaligus alun-alunnya Macau. Di sini kamu bisa berbelanja apapun seperti sepatu, baju, aksesories, pakaian prelove yang semuanya ber branded lho. Pokoknya sangat direkomendasikan ke sini.
E. Casino Lisboa
Merupakan kawasan perjudian yang mewah dengan arsitektur yang unik, cobain deh ke sini, dari Senado Square tinggal jalan kaki aja lurus, datanglah sekitar sore menuju malam, histerianya sangat kerasa, apalagi gemerlap bangunannya yang luar bisa sekali bikin terperangah. Kawasan ini sebenarnya banyak terdapat tempat judi dan penginapan mewah, namun yang paling terkenal adalah Lisboa. Bahkan dari bandara, kamu bisa menuju ke sini menggunakan bus secara gratis, karena Lisboa ini menyediakan bus gratis.
6) Masih di Macau
A. Camoes Garden
Pagi hari gw mencoba jalan-jalan lagi ke kawasan taman, namanya Camoes Garden, meskipun letaknya harus masuk gang. Namun tamannya sangat luas dan lengkap, sangat tenang dan cocok untuk aktivitas sehari-hari, untuk berdiskusi, olahraga, bermain sama anak-anak, dan sebagainya. Tiketnya juga gratis. Dari Reruntuhan St Paulus tinggal jalan kaki aja, cari menggunakan google map.
B. The Londoners
Ini merupakan kawasan little eropa, di sini kamu bisa melihat bangunan ala eropa replika menara eiffel, big ban, gondola venezia, dan berbagai bangunan lainnya dengan ukuran setengah dari ukuran aslinya. Sangat mirip dan indah. Ke sini naik bus aja, turun si halte the londoners dengan ongkos 6 mop aja. Tapi, untuk masuk ke kawasannya gratis kok sebab tempatnya di dalam mall dan hotel mewah. Meskipun kita ga reservasi, tapi kita bisa kok masuk ke dalam, tidak perlu insecure.