Hallo teman-teman...
Senang rasanya bisa bertemu kembali dan membagikan pengalaman perjalanan saya di blog. Kali ini saya akan sharing tentang pengalaman backpacking saya ke salah satu negara ASEAN, yakni filipina. Akhirnya saya bisa diberi rizki sehingga dapat berkunjung ke salah satu negara impian saya. Baiklah tidak perlu basa-basi lagi, langsung saja saya akan membagikan pengalaman perjalanan saya, yang saya rangkum sebagai berikut:
1. Mengapa Harus Filipina
Banyak sekali orang-orang memandang sebelah mata terhadap negara ini, katanya mau apa ke sini? apa yang menarik? mengapa harus filipina? vibenya ga jauh beda kok dengan Jakarta. Belum lagi banyak sekali ulasan-ulasan negatif yang sering saya baca di berbagai aplikasi media sosial tentang masyarakatnya yang kurang ramah serta suasanannya yang tidak aman. Awalnya saya takut terhadap stigma-stigma orang, namun saya berprinsip bahwa saya tidak akan mudah percaya stigma orang sebelum saya sendiri yang mengalaminya. Maka itu saya memberanikan diri untuk traveling sendiri ke Filipina selama 10 hari. Selain itu, hal ini sebagai target traveling backpacking pribadi, sebab sudah beberapa negara ASEAN saya kunjungi, dan kali ini sudah waktunya saya menjelajahi Filipina. Saya harus merasakan sendiri tentang vibe Filipina yang KONON katanya mirip Indonesia.
2. Tarif Tiket Pesawat
Saya berangkat ke Filipina pada tanggal 19 Juni di tahun 2025 . Sementara itu, saya memesan tiket pesawatnya di bulan Januari, artinya 5 bulan sebelum hari H saya sudah terlebih dahulu booking tiketnya. Mengapa demikian? karena harga tiket sedang murah di tanggal tersebut, dari jkt-manila saya hanya berbayar sejumlah Rp. 1.300.000-an saja, serta manila-jakarta seharga 1.000.000-an saja. Artinya PP hanya meraup Rp. 2.300.000-an saja lho. Menggunakan pesawatt berbudget murah namun pelayanannya sangat maksimal, Cebu Pacific Air. Bayangkan? saya mendapatkan harga murah tersebut di hari liburan sekolah lho, alias pada musim liburan. Padahal biasanya pergi ke filipina itu bisa sampai 2juta lebih sebaliknya, sedangkan kali ini saya 2juta-an bisa dilakukan dengan PP. Maka itu, sangat penting kita memeriksa tiket pesawat berkali-kali di aplikasi, supaya tidak ketinggal momen murahnya. Perlu diketahui bahwa saya mulai kembali ke Jakarta pada tanggal 28 Juni 2025.

3. Membeli Mata Uang
Selama 10 hari, saya memang sengaja menentukan budget sehemat mungkin, membeli mata uang peso di money changer bernama Save Money kawasan Danau Sunter Jakarta dengan harga perpesonya adalah 298. Maka itu saya membeli 6000 peso dengan harga jika dirupiahkan sebanyak Rp. 1.888.000. Intinya saya membawa uang tersebut dengan jumlah tersebut. Budget tersebut sudah termasuk makan sebanyak 3x sehari, biaya transportasi umum selama di filipina, beli jajanan, beli oleh-oleh. Budget ini belum termasuk biaya penginapan ya.
4. Staycation selama di Filipina.
Selama di Filipina, saya menginap di 4 hostel di bawah, yang masing-masing saya pesan melalui aplikasi agoda, Antara lain:
1) The CityFlats Sacred Heart, berada di daerah Makati, LRT terdekat adalah stasiun Gil Puyat. saya menginap di sini selama 3 malam dengan harga Rp. 318.384, artinya cuma 100rb-an per malamnya, belum termasuk dengan makan pagi. Tempatnya cukup strategis, bersih, kamar sharing, tapi wifinya tidak tersedia di kamar, melainkan di lantai dasar.
2) Maine City Residence Tramo, berada di daerah Manila, MRT terdekat adalah stasiun EDSA. Saya menginap selama 2 malam seharga Rp. 408.090 artinya sekitar 200rb-an per malamnya. Kamarnya cukup nyaman karena private, 1 ruangan untuk 1 orang, kamar mandi ada di luar dan berbagi untuk 2 konsumen. Tidak termasuk makan. Tempatnya sangat strategis sebab dekat dengan LRT dan MRT, bahkan ke bus menuju bandara pun dekat sekali. Kamarnya bersih dan nyaman namun lagi-lagi masalah wafinya yang buruk.
3) Henady INN, berada di daerah Vigan City, saya menginap selama dua malam seharga Rp. 448.623 artinya cuma Rp. 200rb-an semalam, tempatnya sangat nyaman, satu ruangan untuk 1 orang, kamar mandi sendiri, lokasi sangat strategis sehingga kita bisa jalan kaki menuju area wisata terkenal. Kita dapat free kopi, tidak dapat makan, dsb. Meskipun tidak ada AC tapi kita dapat blower down yang anginnya itu sudah cukup banget membuat dingin.
4) Ashburns Transient Baguio, berada di kota tertua Baguio, saya menginap selama 2 malam seharga Rp. 286.057 yang berarti semalamnya cuma 150rb-an aja, tidak termasuk makan, dan kamarnya personal, kamar mandi di luar. Lokasinya lumayan strategis.
5. Data Internet
Saya membeli data roaming internet di telkomsel dengan harga 150.000 untuk 7 hari sebanyak 10 giga. Kemudian saya teruskan kembali untuk 10 hari sebanyak 10 giga seharga 100.000. Jadi jumlah roaming data yang saya beli seharga 250rb.
6. Transportasi Umum
Perlu diketahui, yang saya list di part ini adalah transportasi umum yang sifatnya antar kota ya, selain itu tidak saya tulis. Bus umum yang saya gunakan dari Manila ke Vigan city yaitu bus Partas denga harga 270rb-an dengan jarak perjalanan sekitar 10 jam. Semantara itu dari Vigan city ke Baguio menggunakan bus Partas seharga 130rb-an dengan jarak 6 jam perjalanan. Terakhir dari Baguio ke Manilla menggunakan bus Victory Liner kelas First Class seharga 340rb-an. Dengan jarak tempuh selama 5 jam.
7. Destinasi Wisata
Dalam perjalanan 10 hari di Filipina, saya pergi ke tiga kota yang berbeda, dengan begitu saya bagi ke dalam tiga wilayah, antara lain:
Kota Manila:
1) Cathedral of Manilla, merupakan tempat yang wajib dikunjungi, gereja ini memiliki banyak sejarah dan merupakan gereja tertua di Filipina, desain bangunannya yang lekat dengan spanyol-amerika, datang ke sini gratis, kamu bisa masuk ke dalam asalkan harus ikuti arahan security. Berada di kawasan intramuros, saya datang ke sini dari Makati menggunakan grab bike seharga Rp. 30.000-an. 20-30 menitan jaraknya.
2) Fort Santiago, dari Cathedral o Manilla saya langsung jalan kaki ke seberang yaitu ke tempat ini, benteng santiago, tempatnya berdekatan jadi tinggal jalan kaki saja, tiket masuknya seharga 75 peso atau kalau dirupiahkan seharga 20rb-an aja. Sebenarnya tidak ada yang spesial di sini, kayak biasa aja, tapi ke manila tanpa ke sini seperti tidak sah, jadi emang wajib ke sini, di dalamnya banyak sekali menyimpan sejarah termasuk adanya museum dan benteng-benteng yang dulunya bekas tempat penjara pahlawan filipina, yakni Jose Rizal.
3) Church San Agustine, Dari Fort Santiago saya langsung jalan kaki ke tempat ini sebab sama-sama berdekatan, menuju gereja ini saya bisa melewati jalanan kota tua Filipina, sangat menyenangkan. Banyak sekali kawasan-kawasan jalanan intramuros yang didominasi nuansa eropa bekas Spanyol. Sesampainya saya di gereja San Agustine, sumpah gerejanya sangat jadul sekali, meskipun begitu bangunannya terlihat bijaksana dan gagah, seakan-akan menampakkan ketua-annya, saat kamu masuk ke dalamnya, di sana akan menemukan sisi tuanya lagi, yang seakan-akan seperti kembali ke masa lampau. Dulunya gereja ini tu adalah gereja sekaligus asrama katolik, tempat ini juga dipakai sebagai markas perundingan perencanaan peran dunia pada masa itu. Masuk ke gereja ini harus menyumbang seikhlasnya.
4) Casa Manila, tempatnya tepat di seberang Church of San Agustine, kata Casa berasal dari Bahasa Spanyol artinya rumah/tempat. Tempat ini merupakan bangunan-bangunan khas Filipina yang meliputi, rumah adat, restoran, bahkan sampai museum. Datang ke sini gratis namun jika ingin masuk ke museumnya maka harus bayar. Datang ke tempat ini sangat menyenangkan, seperti kembali ke zaman Filipina dulu, sangat klasik dan otentik. Tempat ini dulunya sebagai kawasan elit kaum bangsawan, makannya tidak heran, meskipun sudah jadul tapi masih terasa mewah hingga di masa ini..jpeg)

5) National Museum Of Philipine, dari Casa Manila saya jalan kaki lagi sekitar 20 menitan menuju museum nasional, masuk ke museum gratis lho, tinggal tunjukkan pasport saja. Museumnya sangat mewah terdapat 3-4 lantai, pokoknya sudah macam hotel berbintang deh, kamu wajib ke sini karena sangat lengkap dan keren.
6) National Museum of Antropology, dari museum nasional, saya jalan kaki lagi sekitar 15 menitan, museum antropoloy inipun ga kalah mewah dan megah, masuknya pun gratis, tempatnya sangat nyaman dan kaya akan informasi, tiap lantai memiliki free wifi.
7) National Museum of Natural History, seberang museum antropologi ada museum alam yang tidak kalah mewah dan unik, jadi ke dua museum tersebut saling berdekatan, jujur saja, dibanding 3 museum yang sudah saya kunjungi, saya lebih suka museum ini, desain museumnya sangat unik dan berarsitektur tinggi, tidak lupa museum ini pun dapat dinikmati secara gratis lho. Nah, bagi kamu yang ingin mengunjungi museum ini, tinggal turun saja di stasiun LRT Nasional museum..jpeg)

8) Rizal Park. tempat ini dipersembahkan untuk pahlawan paling berpengaruh di Filipina yaitu Jose Rizal, makannya tidak heran nama tempatnya diambil dari nama belakang pahlawan tersebut. Wajin datang ke sini karena di tempat ini kita bisa meraup banyak destinasi seperti patung/menara Rizal Park, taman/alun-alun Rizal Park beserta air mancur simponinya, taman museum rizal park, taman introvert, dsb. Masuk ke sini gratis, tapi hindari datang di siang terik, karena jujur panas banget. Tempat ini pun berdekatan dengan ketiga museum di atas, jadi tinggal jalan kaki selama 15 menitan aja karena tempatnya di arah seberang museum antropologi dan museum natural history..jpeg)

9) Universitas Santo Tomas, Ini merupakan kampus tertua se asia, tidak percaya? cek saja di google. Tempatnya sangat unik dan mewah, aura kerajaan eropanya sangat terasa, banyak sekali spot untuk berfoto, namun banyak yang bilang bahwa kampus ini merupakan kampus swasta jadi pantas saja biaya pendidikannya relatif mahal untuk ukuran harga di Filipina. Kampus ini dulunya dibuat oleh para pemuka katolik, maka jangan heran jika nuansa yang diusung berlandaskan katolik, kunjungi juga gereja katolik yang cukup tua di kampus ini. Menuju ke sini gratis kok, staisun LRT terdekat adalah doroteo jose meskipun setelah itu harus jalan kaki lagi sekitar 20 menitan..jpeg)

10) Binondo/China Town, perlu diketahui bahwa china town yang ada di Filipina merupakan China Town tertua di dunia, di sini kamu bisa menikmati berbanyak jalanan bernuansa tempo dulu dan tentunya bernafaskan China, ada satu tempat yang wajib dikunjungi yaitu gereja San lorenzo Ruiz Binondo, gereja ini merupakan saksi bisu sejarah di zaman dulu, yang mana konon katanya orang cina pada zaman dulu dipaksa masuk beragama katolik oleh penjajah pada masa itu sehingga gereja ini menjadi satu-satunya gereja di tengah-tengah kawasan China Town. Selain itu, kunjungi juga mall Luckyton yang ada di kawasan ini, sambil menikmati Jco Caffe. Mantul pasti.

11) SM Mall, banyak sekali mall-mall mewah yang ada di Filipina, salah satunya mall SM, cabangnya cukup banyak di Filipina, kali-kali cobain deh masuk ke dalam, harga-harganya sangat terjangkau untuk sekelas mall mewah, saya juga kalap belanja di sini, yang tadinya tidak akan belanja malah jadinya belanja oleh-oleh dan tas, di sini juga banyak sekali pusat jajanan dan pusat perbelanjaan yang sama-sama murah harganya.
Kota Vigan:
1) Vigan Village/Vigan Herritage, di tempat ini kita akan disuguhkan dengan lingkungan yang masih lekat dengan nuansa spanyol, dari mulai desain jalanannya, bangunan-bangunan gedungnya, bahkan transportasinya pun masih dipertahankan sampai era kini, tidak heran jika kawasan ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia, di sini juga terdapat destinasi wisata seperti cale crisologo, museum of vigan, dsb.
2) Padre Bugos House, bangunan ini juga di kenal sebagai museum nasionalnya vigan city, dari vigan herritage tinggal nyebrang aja jalan kaki karena sangat berdekatan, museumnya sangat otentik dan unik, selain itu gratis, banyak sekali spot menarik untuk keperluan kontenmu.
3) St. Paul Metropolitan Cathedral, dari vigan heritage cukup jalan kaki saja, tapi sayangnya ketika saya berkunjung, gereja ini sedang direnovasi jadinya tidak bisa masuk ke dalam.

4) Bantay Church Bell Tower, tempat ini juga ga kalah bersejarah, selain ornamen gerejanya yang unik, tempat ini juga sangat terkenal dikalangan wisatawan, untuk masuk ke sini dan masuk ke gerejanya gratis, tapi untuk masuk ke kawasan bell nya harus bayar seikhlasnya, saya pribadi menyumbang sebanyak 45 peso, padahal 20 peso pun bisa-bisa saja. Dari Vigan Village cukup jalan kaki aja selama 20 menitan.
Kota Bagiuo:
1) Baguio Cathedral, di kota Baguio ini merupakan kota tertua dan berada di kawasan puncak, jadi wajib banget memakai jaket hangat, salah satu wisata populer adalah gereja yang satu ini, berada di kawasan puncak yang sangat estetik, datang ke sini gratis, bisa juga masuk dalam keadaan gratis ke dalam gerejanya.
2) Session Road, dari Baguio Cathedral tinggal jalan kaki aja ke kawasan session road, jalanan ini tu seperti Jl Braga yang ada di bandung, bedanya jalanan session road ini lebih panjang dan lebih luas kawasannya, semuanya masih didominasi Jepang karena dulunya pernah di garap jepang, bahkan ada campuran spanyolnya juga lho.
3) Burnham Park, mungkin kalau di Indonesia itu mirip Ancol kalau di Jakarta, atau mirip Floating market di Bandung, namun bedanya kawasan di sini lebih luas, di dalam sini terdapat danau buatan, perpustakaan, taman lansia, taman publik, taman bunga, wahana permainan, dsb. Pokoknya disini seru banget deh, dari session road tinggal jalan kaki aja sekitar 10 menitan. Masuk ke sini gratis..kecuali kalau mau naik perahu atau wahana permainan tentu saja wajib bayar tiket. 

4) Mirador Hill, di sini kamu akan disuguhkan pemandangan unik, karena tempatnya berada paling puncak Baguio, dari sini kamu akan melihat pemandangan kota dari atas, bahkan kamu berada di atas awan, pokoknya cantik banget deh..di sini juga kamu bisa mendatangi kawasan peribadatan Lourdes Grotto sehingga cocok bagi kamu yang katolik bisa langsung beribadah.
Oke Guys, jadi itulah beberapa hal yang sudah saya bagi, intinya ketika saya liburan ke Filipina, saya bisa menikmatinya dengan selamat dan aman. Tidak ada penipuan dan pencurian yang terjadi di diri saya, semuanya normal dan aman. Selain itu, orang-orang filipina itu sangat ramah, bahkan saya pernah beberapa ditolong secara tulus oleh rakyat filipina, sampai-sampai membuat saya terharu dibuatnya. Ketika mereka tahu saya orang Indonesia, mereka justru sangat welcome dan sangat ramah sekali. Untuk makanan, saya memang agak pemilih karena saya muslim, maka jalan yang paling aman adalah makan sehari tiga kali di Jollibe, makanan cepat saji khas Filipina yang banyak sekali cabangnya dan sudah pasti halal kali ya, karena di dalamnya tidak ada jualan Babi. Terima kasih sudah membaca, semoga menginspirasi. Jika ada pertanyaan boleh tanyakan dikolom komentar. Terima kasih!

.jpeg)

.jpeg)



.jpeg)





.jpeg)





.jpeg)




.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)






































